Berita Kota

Lebu Raya : CDD dan Komodo Travel Mart Bawa Kemajuan Pariwisata NTT

Komodo hanya ada di NTT tidak ada di tempat lain di iakhirat juga tidak ada

Penulis: Hermina Pello | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG. COM /HERMINA PELLO
Peserta kegiatan Collaborative Destination Development dan Komodo Travel Mart 2017 di Swiss Bellin Kristal Hotel Kupang, Kamis (19/10/2017). 

Laporan Wartawan Pos_Kupang. Com, Hermina Pello

POS-KUPANG.COM, KUPANG--Kegiatan Collaborative Destination Development (CDD) dan Komodo Travel Mart diharapkan bisa membawa kemajuan bagi pariwisata di NTT.

Demikian Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya pada pembukaan kegiatan Collaborative Destination Development dan Komodo Travel Mart 2017 di Swiss Bellin Kristal Hotel Kupang, Kamis (19 /10 /2017).

"Semoga bermanfaat untuk NTT. Terima kasih untuk DPD Asita dan angkasa pura yang telah menggagas kegiatan ini.

Mudah mudahan kegiatan ini benar benar membawa kemajuan bagi NTT terutama di bidang pariwisata," katanya

NTT saat ini sebut sebagai New Tourism teritorial karena itu pemerintah telah bertekad membangun pariwisata secara serius karena diyakini ada potensi besar di NTT alam budaya dan masyarakat masih ada yang ramah.

"Datang ke desa di NTT tidak akan tersesat. Pasti disapa dan diajak minum. Itu keramahan NTT. Ada alam indah. Komodo hanya ada di NTT tidak ada di tempat lain di iakhirat juga tidak ada. Jadi sebelum ke akhirat lihat dulu Komodo,"ujarnya

Komodo icon pariwisata tapi NTT punya objek wisata yang indah dan pantas dinikmati.

"Taman laut terindah di dunia ada di NTT. Saya belum diving saja sudah bisa cerita apalagi kalau sudah diving, ada wisata alam budaya juga wisata religi. Kami komit untuk jaga keamanan dan damai. Kami jamin dan tidak usah ragu data ke NTT. Ada banyak kekurangan tapi kami upayakan membenahi, "katanya.

Lebu Raya berharap kegiatan ini dilakukan setiap tahun mungkin muncul kreasi baru ciptakan even bersama.

Dia menyebutkan ada beberapa event misalnya Tour de Flores yang baru dua kali selenggarakan,Tour de Timor dan pertama kali festival tenun ikat Sumba dan parade 1001 kuda.

Pemerintah, katanya, turut mendorong supaya bandara Komodo dikelola Angkasa Pura.

"Kalau bisa Kelola dua bandara mesti akan menjadi lebih cepat dan lebih baik untuk pariwisata," katanya.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved