Pilgub NTT

15 Balon Gubernur NTT Uji Kepatutan di DPP PDIP, Inilah yang Dikatakan Andreas Hugo Pareira

Ada lima belas orang bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang telah mendaftar ke DPD Partai dan berkasnya diserahkan

Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Dion DB Putra
ISTIMEWA
Para kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur NTT foto bersama sebelum mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (17/10/2017). 

POS KUPANG.COM, KUPANG - Sebanyak 15 Bakal Calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTT mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) di Jakarta, Selasa (17/10/2017).

Andreas Hugo Pareira, Ketua DPP PDI Perjuangan melalui pesan WhatsApp yang diterima Pos Kupang, Selasa (17/10/2017) malam, mengatakan uji kelayakan dan kepatutan ini, merupakan rangkaian proses yang dilakukan partai untuk menentukan calon gubernur dan wakil gubernur NTT yang akan direkomendasikan.

Ada lima belas orang bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang telah mendaftar ke DPD Partai dan berkasnya diserahkan ke DPP untuk diundang dalam proses uji kelayakan dan kepatutan ini.

Kelima belas nama yang hadir, yakni Blasin Kristoforus, Raymundus Sau Fernandes, Ibrahim Agustinus Medah, Daniel T. Dedo, Ayub Titu Eki, Hyronimus Agustinus Fernandes, Honing Sanny, Daniel Herison Wadu, Johanes Sunny, Aloysius Lele Madja, Robert Soter Marut, Marianus Sae, Mikael Umbu Zasa, Ignatius Iryanto Djou dan Novianto Umbu Lende.

Andreas menambahkan, uji kelayakan dan kepatutan terhadap bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTT ini, tidak berbeda dengan uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan partai terhadap bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah lain.

Setiap bakal calon akan mengikuti dua tahapan wawancara. Wawancara yang pertama dilakukan oleh Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) untuk melihat kemampuan kepemimpinan, kemampuan menyelesaikan masalah, dan intergritas dari setiap bakal calon.

Wawancara yang kedua dilakukan oleh pengurus DPP PDI Perjuangan untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman setiap bakal calon tentang Ideologi Pancasila, kepartaian, serta visi dan misi dari setiap bakal calon.

Andreas juga menambahkan, DPP PDI Perjuangan sedang melakukan survei untuk melihat elektabilitas dari setiap bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTT. Survei ini dibiayai secara gotong - royong oleh seluruh bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

Setelah hasil wawancara dan survei keluar maka DPP PDI Perjuangan akan melakukan rapat untuk menentukan siapa calon gubernur dan wakil gubernur yang akan direkomendasikan oleh PDI Perjuangan.

Soal hadirinya Marianus Sae dan beberapa figur yang tidak mendaftar di DPBD PDIP NTT tapi mengikuti uji kelayakan dan kepatutan, Andrea semua figur yang mendaftar, baik di DPD PDIP NTT maupun di DPP diundang untuk mengikuti fit and propert tes di Kantor DPP PDIP di menteng, Jakarta.

Hadirnya Marianus Sae diprediksi menjadi kuda hitam dalam uji kelayakan dan kepatutan itu. Marianus adalah Bupati Ngada yang sukses meningkatkan kesejahteraan rakyat. Marianus sudah melamar ke PKB. Jika hasil uji kelayakan dan kepatutan ditambah hasil survei, elektabilitas Marianus Sae lebih tinggi dan PDIP merekomendasikannya, maka Marianus bisa menjadi calon Gubernur NTT hasil koalisi PDIP dan PKB. PDIP memiliki 10 kursi dan PKB 5 kursi di DPRD NTT, berarti memenuhi syarat dukungan.(gem)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved