WOW! Kemendikbud Beri Bantuan Pembangunan Sarana Prasarana Pendidikan untuk NTT
Mendikbud menekankan pentingnya berinvestasi dan membangun sumber daya manusia yang handal bagi pengembangan daerah.
POS-KUPANG.COM- Dalam rangka mewujudkan pemerataan akses pada layanan pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan bantuan pembangunan sarana prasarana pendidikan senilai Rp156,278 miliar kepada pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Disaksikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, secara simbolis, bantuan pemerintah tahun anggaran 2017 itu diserahkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad kepada Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kabupaten Kupang, Sabtu pagi (30/9).
"Bantuan pemerintah ini sesuai dengan janji Presiden untuk memberikan perhatian kepada masyarakat, khususnya yang berada di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal," kata Mendikbud di awal sambutannya, di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Kupang Timur, Kabupaten Kupang.
Mendikbud menekankan pentingnya berinvestasi dan membangun sumber daya manusia yang handal bagi pengembangan daerah.
"Bagaimanapun baiknya sarpras, namun jika gairah belajar rendah, kesadaran masyarakatnya rendah, maka tidak akan berdampak positif atau optimal," tutur Mendikbud.
Jika siswa cerdas, berkarakter kuat dan terbiasa bekerja keras, lanjut Mendikbud, akan memudahkan pengelolaan kekayaan alam sehingga dapat membawa NTT semakin maju.
"Pemerintah hanya mendorong, memotivasi, tapi keputusan ada di tangan masyarakat," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mendikbud menandatangani 5 prasasti pembangunan unit sekolah baru di NTT.
Selain SMP Negeri 8 Kupang Timur, terdapat pula prasasti pendirian unit sekolah baru Sekolah Dasar Negeri Palanggay di kabupaten Sumba Timur, Sekolah Menengah Atas 1 Inerie si kabupaten Ngada, Sekolah Menengah Kejuruan Santo Markus di kabupaten Sikka, dan Sekolah Keberbakatan Olahraga Flobamorata di kota Kupang.
"Kepada sekolah-sekolah yang baru dibangun supaya perawatan dijaga betul-betul. Serta supaya dapat menghijaukan lingkungannya. Anak-anaknya juga harus lebih disiplin, dan belajar lebih rajin lagi karena sekolahnya sudah bagus," pesan Gubernur NTT, Frans.
Frans menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan dan perhatian Kemendikbud kepada provinsi NTT yang berbatasan langsung dengan 2 negara.
Menurut Frans, Anggaran Pendapatan dan Belanja NTT yang mencapai tiga triliun bilamana diambil 20 persen untuk fungsi pendidikan, dirasa masih belum mencukupi untuk menyelesaikan seluruh permasalahan pendidikan di provinsi berpenduduk sekitar lima juta orang tersebut.
Kemendikbud Wujudkan Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas
Dirjen Dikdasmen mengungkapkan rata-rata 11 persen sekolah di NTT tergolong tidak layak untuk mendukung kegiatan belajar yang baik.
Untuk jenjang pendidikan dasar, sebesar 12 persen sekolah dasar dalam kategori rusak berat dan tidak layak, untuk sekolah menengah pertama sebesar 8 persen.