Berita Timor Rote Sabu
Puluhan Kilometer Ditempuh Yustina Agar Pedro Bisa Sembuh
KAMIS (28/9/2017) siang, poli umum RSUD SoE ramai dipenuhi pasangan suami istri dengan anak mereka yang berusia 3 bulan hingga 4 tahun.
Penulis: omdsmy_novemy_leo | Editor: omdsmy_novemy_leo
Saat itu Viktoria terus membujuk Imanuel yang menangis, dengan cara menggendongnya dan menyanyikan lagu Ku Tahu Tuhan Pasti Buka Jalan.
"Puji Tuhan, anak saya sudah habis operasi dan hasilnya memuaskan. Puji Tuhan, Tuhan membukakan jalan bagi kami. Aleluyah, Amien, " kata Viktoria yang datang bersma suaminya, Nikson.
Norlince Hala, warga Kecamatan Kukbaun Kabupaten TTS juga membawa anak peetamanya, Yalon Gidalti Pai (2,2) operasi sumbing. Sia datang bersma mamanya, Maria Tsu.
"Saya senang karena bibir sumbing Yalon susah dioperasi dan dia bisa makan dan bicara dengan baik nanti," kata Norlince.
Dokter Jupiter beeharap peralatan di kamar operasi bisa mendukung operasi sumbing dimaksud.
Jupiter berharap tidak ada pasien yang batuk pilek saat operasi agar ridak menghambat operasi dimaksud.
Direktur RSUD SoE, dr. RA Karolina Tahun mengatakan, target operasi sebenarnya 100 pasien namun hingga saat ini hanya terjaring 19 pasien.
"Harapan saya untuk masa depan anak anak TTS bisa tersenyum dengan baik. Dengan demikian bisa mencerminkan cerahnya anak anak TTS di masa yang akan datang," kata Karolina.
Program Direktor Yayasan Smile Train Indonesia, Ruth Monalisa berharap operasi ini bisa lebih meningkatkan fungsi indera anak anak lebih baik, untuk bicara dan makan. Dan anak anak juga bisa diterima secara sosial di lingkungan masyarakatnya.
"Dengan demikian, mereka bisa menjalani kehidupan lebih produktif dan bisa berkontribusi banyak di lingkungan masyarakat masing-masing," kata Mona.
Menurut Mona lembaga ini sudah melakukan operasi terhadap 65.000 anak anak di seluruh Indonesia dari Aceh Hingga Papua.
Ketua tim dokter, dr. Agus Santoso Budi, Sp.Bedah mengatakan tidak ada kesulitan yang dialaminya.
"Orangtua yang punya anak seperti ini tidak perlu minder. Kelainan ini bisa dioperas, bisa dibikin lebih bagus lagi," kata dr. Agus didampingi dokter anastesi dr. Birowo, Sp.An. (*)