Mahasiswa Unwira Gantung Diri
Seminggu Sebelum Gantung Diri, Sandro Sudah Isyaratkan Hal Ini di Facebooknya. Takjub, tapi
Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh adiknya Marsel Zakarias Banu (19). Ia menuturkan, sang kakak ditemukan tewas tergantung di kamar mandi sekitar
Penulis: Djuwariah Wonga | Editor: Djuwariah Wonga
Hal tersebut terlihat pada postingan di Facebooknya seminggu lalu.
Ungkapan badai pasti berlalu kerap digunakan oleh siapa pun untuk meyakinkan bahwa penderitaan, rasa sakit tidak akan berlangsung selamanya.
Seperti badai, rasa sakit pun akan berlalu.
Tak hanya itu, akun Facebook milik Alvian yang bernama Sandro Banu pun berisi motifasi dan sikap positif terhadap hidup.
Namun, status-status positif tersebut juga mengisyaratkan kondisi kejiwaan Sandro kala itu.
Tampaknya Sandro tengah berkutat dengan masalah serius. Hal tersebut lantas membuat dirinya kerap memosting status bernada optimisme.
Tak hanya kerap membuat status positif, Sandro pun tampak aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial.
Belum lama ini, di laman Faceboonya Sandro mebagikan foto kegiatannya bersama siswa di SD Desa Maneleten
Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.
Sandro bersama anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi Biologi Universitas Widya Mandira Kupang melaksanakan kegiatan bakti sosial di desa tersebut.
Baca: Marsel: Kaka Sempat Cerita kalau Ada Masalah. Apa Masalahnya?
Keputusan untuk mengakhiri hidup yang ditempuh Sandro pun melukai hati sahabatnya.
Akun Facebook Gustaf Hipocrates menyampaikan kekecewaan atas keputusan yang diambil sahabatnya tersebut.
Menanggapi kabar duka sahabatnya, akun Gustaf Hipocrates pun langsung memposting foto Sandro di Facebooknya.
Pria yang mengaku nonton bola bersama Sandro pada malam minggu lalu itu pun mengungkapkan kekeselan sekaligus rasa sedih atas kepergian sahabatnya tersebut.
Slamat jalan adi Sandro Banu,, adi ee malam minggu ktng masih sm2 nnton bola ni, u bisa senekat ini ni adi, tll konyol betul ee,,
Semoga tenang bersama Bapak di Surga..
Amin...
R.I.P Sandro Alvian Banu