Ni Luh Sekar Hanya Pasrah, Usai Mengungsi, Janin Usia 25 Minggu Meninggal Dalam Kandungan, Sedihnya

Janin yang masih berusia 25 minggu di dalam kandungannya ini dinyatakan meninggal sejak Minggu (24/9/2017) siang.

Editor: Rosalina Woso
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Ni Luh Sekar Dwipayani bersama suaminya I Kadek Witama saat ditemui di ruang Melati RSUD Buleleng pada Senin (25/9) 

Setelah jasad janinya berhasil dikeluarkan, pihak keluarga berencana untuk menguburnya di Setra Desa Ban.

"Harus dikubur saat itu juga saat bayinya berhasil dikeluarkan. Tidak ada pilihan lain, dikuburnya ya harus di Desa Ban.

Mudah-mudahan kami masih diberikan izin untuk melakukan pemakaman," tutup Witama.

Dirut RSUD Buleleng, dr Gede Wiartana mengatakan dari hasil analisis medis pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian janin dalam kandungan Sekar.

Tetapi Wiartana menegaskan bahwa kematian bayi dalam kandungan Sekar tidak ada hubungannya dengan erupsi Gunung Agung.

"Dari segi fisik ibu bayi dalam keadaan sehat dan tenang, secara psikis juga tidak stres, jadi belum dapat diketahui pasti penyebab kematian bayi dalam kandungan. Secara medis memang dapat disebabkan beberapa faktor, bisa dari ibunya atau dari bayinya yang mungkin ada kelainan," jelasnya.

Hingga Senin sore, Sekar masih menjalani masa induksi untuk mendorong bayinya keluar.

"Belum ada tanda-tanda bukaan di jalan lahir secara normal pada pasien," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved