Malam Pertama Pengantin Wanita Ketahuan Beginian dengan Mantan, Endingnya Bikin Miris

Saya ternyata cukup bodoh mempercayainya karena telah memberikan keperawanan pada dirinya.

Editor: Rosalina Woso
sembangmedia
ilustrasi 

Selama 4 hari honeymoon itu dia melayani saya dengan begitu baik sekali.

Selepas honeymoon, dia menghilangkan diri, tidak kembali ke rumah.

Hari pertama dan kedua dia tak kembali ke rumah, saya langsung tidak menghubunginya.

Saya menikah tanpa ada perasaan pada dia. Jadi saya tak terpikir apa pun.

Sehingga hari ketiga saya coba menghubunginya dan sms tetapi tidak dijawab.

Handphonenya dimatikan. Sehingga genap seminggu, panggilan tidak dijawab, WhatsApp yang saya kirim dibaca pada jam 4 pagi.

Jadi jam 3 pagi saya memberanikan diri pergi ke rumah ibu mertua jika dia tidur disana.

Namun mobil dia pun tidak ada. Hati saya kuat mengatakan dia marah tentang malam pertama kami.

Besoknya saya telepon kakak dia dan tanya tempat kerjanya.

Kakak dia terkejut sebab saya tak pernah tahu suami saya ada kantor sendiri.

Jadi saya terus pergi ke kantornya dan mencari dia. Saat itu pembantunya mengirimkan aku sebuah pesan.

"Kamu kembali ke rumah. Jangan cari saya saat ini," katanya.
Hati saya sangat sedih pada saat itu. Kembali ke rumah terus terasa mau salat taubat.

Tiap malam saya salat taubat dan memohon Allah melembutkan hati suami.

Minggu kedua suami balik ke rumah, saya terus memeluk dia.
Berkali-kali saya meminta maaf. Dia berkata cuma perlu kejujuran dari saya.

Tetapi saya pun meminta dia memahami keadaan.

Malam itu kami bersama-sama salat taubat. Kali ketiga dia menjadi imam saya.

Tetapi sejak dari hari itu saya sudah berubah.

Pagi-pagi usai salat, siapkan sarapan untuk dia. Sementara menunggu dia pulang kerja, saya melakukan bisnis online.

Saya bersyukur pada Allah sebab dia lelaki yang sempurna, penyayang dan perhatian.

Jika saya menangis, dia peluk saya. Dia bilang suka melihat saya menangis.

Tetapi itu semua kenangan saya dengan dia selama 6 bulan menikah.

Dia terlibat dalam kecelakaan dan meninggal saat dalam perjalanan pergi ke rumah sakit.

Dan yang paling menyedihkan saya ialah, saya tidak sempat memberitahu dia yang saya mengandung.

Kini bayi saya sudah dua bulan. Sedih sampai tidak tahu mau berkata apa.

Sekarang saya tinggal di rumah mertua. Mereka baik, jaga saya walaupun bukan lagi menantu mereka.

Dikala Allah menarik orang yang baru saya ingin cintai bersungguh-sungguh, Allah gantikan dengan seseorang. Mohd Taufiq Hidayat, semoga abang menjadi anak soleh buat mama, jadilah insan seperti papa.

Jujur hati saya sangat merindui dia yang banyak memberi perubahan dalam hidup saya.(*)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved