KP3 Laut Maropokot Gagalkan Pengiriman 100 Ekor Sapi ke Banjarmasin
Sapi-sapi tersebut belum diambil sample darahnya sebagai prasyarat pengantarpulauan ternak.
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Agustinus Sape
Direktur UD Harapan Kasih, Bernadus Dhalu mengatakan, dirinya berani mengirim ternak karena semua dokumen lengkap.
"Saya tidak tahu kalau sampel darah dalam dokumen itu, ternaknya sudah dikirim. Saya mengira sampel darah yang ada dari 100 ekor sapi yang dikirim hari ini. Saya kurang tahu karena yang urus pemilik hewan," jelas Bernardus.
Meski mengakui kekeliruannya, Bernadus sempat kesal karena merasa dirinya diperlakukan tidak adil.
"Saya terima, kalau salah. Tapi mengapa ketika saya kirim ternak baru dipersoalkan. Padahal kebiasaan seperti ini sudah terjadi lama," kata Bernardus.
Penggagalan pengiriman sapi ke Banjarmasin melalui Pelabuhan Maropokot, Jumat siang berawal dari laporan salah seorang pedagang ternak bernama Abdul Azis Ratang.
Azis kesal karena dirinya yang lebih dahulu mengajukan pengambilan sampel darah ke Karantina belum keluar, namun hewan baru sampel darah sudah keluar.
Karena itu, Azis mencurigai ada rekayasa dokumen yakni lab sampel darah pada sapi yang akan dikirim. Dugaan itu ternyata benar.
Namun Abdul Syukur mempunyai argumentasi sendiri.
Ia mengatakan, sampel darah yang diajukan oleh Azis belum bisa dilakukan karena Kamis (22/9/2017) merupakan hari libur.
"Kita tidak bisa layani usulan mereka karena kemarin (Kamis, 22/9/2017) libur. Mereka juga tidak lampirkan SKHH. Bagaimana saya ambil darah kalau tidak ada SKHH," kata Syukur.
Syukur pun bersedia untuk mengambil sampel sapi yang ada diproses sesuai ketentuan yang berlaku.
Hanya saja, Syukur tetap meminta ternak diturunkan dari kapal karena pengambilan sampel darah dan uji lab memakan waktu beberapa hari. (*)