Sejak Awal September 2017, Pengurus DPC PDIP Lembata Dibekukan, Ini yang Terjadi Sekarang
Hal itu dibenarkan Gusti Beribe, pengurus DPD I PDIP NTT, ketika dikonfirmasi Pos Kupang di Lewoleba, Minggu (17/9/2017).
Penulis: Frans Krowin | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA – Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Lembata telah dibekukan sejak awal September 2017.
Pembekuan kepengurusan PDIP Lembata itu dilakukan oleh DPD I PDIP NTT.
Hal itu dibenarkan Gusti Beribe, pengurus DPD I PDIP NTT, ketika dikonfirmasi Pos Kupang di Lewoleba, Minggu (17/9/2017).
Gusti berada di Lembata selama dua hari dalam upaya pembenahan pengurus partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
“DPC PDIP Lembata kepengurusan sebelumnya, telah dibekukan. Sekarang ini saya sebagai caretaker dalam menakhodai PDIP Lembata,” ujar Beribe tanpa menyebutkan alasan pembekuan pengurus tersebut.
Meski demikian terbetik kabar bahwa pembekuan pengurus DPC PDIP Lembata itu lantaran kekalahan PDIP Lembata dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 15 Februari 2017 lalu.
Saat itu PDIP Lembata dipimpin Ferdinandus Koda yang saat ini sebagai Ketua DPRD Lembata periode 2014-2019.
Dalam pilkada tersebut, figur yang diusung PDIP, yakni Viktor Mado Watun-Muhammad Nasir, kalah dari rival beratnya, Eliaser Yentji Sunur-Thomas Ola Langoday.
Viktor-Nazir atau Paket Viktori berada di posisi ketiga, setelah pasangan Herman Loli Wutun-Yohanes Vianney Burin (Pasangan Titen) di urutan kedua.
Beribe mengatakan, dirinya tak tahu menahu soal pembekuan pengurus PDIP Lembata di bawah kepemimpinan Ferdi Koda tersebut. Namun dirinya telah ditunjuk untuk mengganti posisi itu sebagai caretaker.
Saat ini, kata Beribe, dirinya merupakan salah seorang pengurus DPD I PDIP NTT.
Dalam susunan kepengurusan itu, dirinya dipercayakan sebagai koordinator PDIP untuk wilayah Alor, Flores Timur (Flotim) dan Lembata.
Dalam kapasitas itu, lanjut dia, ketika PDIP Lembata dinilai bermasalah hingga para pengurus dibekukan, maka dirinya terdorong untuk turun, melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam tubuh PDIP untuk melakukan pembenahan.
Menurut dia, selama dua hari di Lembata, dirinya menginap di Hotel An’nisah-Lewoleba.