Sebelum Tewas Tersengat Listrik, Yoko Tanyakan Hal Ini kepada Teman Kelasnya
Pada hari Yoko akan meninggal dunia itu, kata Epi dan Lexi, mereka melihat keanehan pada diri Yoko.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Edy Bau
POS KUPANG.COM, ATAMBUA -- Tidak ada yang tahu kapan ajal akan menjemput. Sama halnya Yohanes Ola Kobu alias Yoko, siswa kelas III SMA Suria Atambua yang tewas tersengat arus listrik di rumahnya, Selasa (15/8/2017) sore.
Teman kelasnya punya ceritra tersendiri mengenai pribadi Yoko di sekolah hingga pada hari terakhir sebelum dirinya meninggal dunia secara mengenaskan.
Lexi Bau dan Epi Laka adalah teman dekat korban bahkan duduk sebangku dalam kelas XII-3.

Ditemui di rumah duka, Rabu (16/8/2017), Lexi dan Epi mengatakan Yoko adalah teman yang pendiam namun baik hati.
Mereka bahkan berteman akrab dan keduanya sering main ke rumah korban.
Keduanya datang melayat di hari ini sebagai penghormatan terakhir atas pertemanan mereka.
Pada hari Yoko akan meninggal dunia itu, kata Epi dan Lexi, mereka melihat keanehan pada diri Yoko.
Saat mata pelajaran matematika, Yoko terlihat murung. Bahkan ketika ibu guru mata pelajarn membuat lucu dan semua siswa dalam kelas tertawa, Yoko hanya diam tanpa ekspresi apapun.
"Kemarin kami dua duduk semeja. Saat jam pelajaran matematika ibu guru bercanda dia tidak tertawa. Saat di kantin dia makan tapi hanya tunduk saja, tidak seperti biasanya. Sampai ada kawan yang tegur dia mengapa hanya diam dan tunduk terus," kata Lexi.

Lalu sebelum pulang sekolah, lanjut Lexi, Yoko sempat bertanya padanya tentang tiang bendera yang bagus itu pakai kayu atau bambu.
"Di kelas dia sempat tanya, kalai buat tiang bendera itu pakai bambu atau kayu yang baik. Lalu saya bilang kayu juga bisa tapi lebih baik pakai bambu. Kemudian dia bilang mau pasang bendera di rumah," ungkap Lexi.
Ternyata, kata Lexi, pertemuan mereka di kelas pada hari Selasa (15/8/2017) itu adalah yang terakhir untuk selamanya. Dia tak menyangka teman semejanya itu pergi untuk selamanya.
"Kami baru tahu tadi pagi di sekolah. Waktu dengar pertama kami tidak percaya. Setelah masuk kelas ada teman yang menangis baru percaya," kata Lexi.
Kakak Kandung korban, Ricky Lado Purab mengatakan jenasah adik bungsunya ini akan diberangkatkan ke Kupang menggunakan ambulans pada Rabu (16/8/2017) dan selanjutnya dibawa ke IleApe, Lembata untuk dikubur di sana. (*)