Rusak Parah, Jalan Raya Pertigaan Karuni Menuju Loko Rii Sumba Barat Daya
Sepanjang jalur jalan itu tak ada yang mulus. Aspal sudah terkelupas menyisakan lubang tergerus bannjir dan akibat usia.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Rusak parah. Itulah kondisi jalur jalan raya mulai pertigaan Karuni hingga ujung Desa Bondo Boghila, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya yang berbatasan langsung dengan Desa Loko Rii, Kecamatan Tanah Righu, Kabupaten Sumba Barat.
Sepanjang jalur jalan yang mencapai puluhan kilometer itu tak ada yang mulus. Aspal sudah terkelupas menyisakan lubang tergerus bannjir dan akibat usia.
Pengendara harus berhati-hati dan mengurangi kecepatan demi mencegah terjadinya kecelakaan.
Ada 3-4 titik kerusakan cukup parah yang tidak bisa dilewati kendaraan terutama sepeda motor.
Aspal jalan tak terlihat. Yang tersisa adalah gundukan batu yang mudah terlepas bila terkena roda kendaraan.
Karena itu, tak heran jika warga terpaksa turun mendorong kendaraannya secara perlahan agar bisa melintasi medan jalan itu.
Kondisi itu sangat kontras ketika roda kendaraan melintasi wilayah Desa Loko Rii, Kecamatan Tanah Righu, Kabupaten Sumba Barat, jalan raya mulus karena sudah dihotmix hingga Waikabubak , ibu kota Kabupaten Sumba Barat.
Sejumlah warga Desa Bondo Boghila, Kecamatan Loura, Kabupaten SBD, yang adalah warga perbatasan dengan Kabupaten Sumba Barat, mengaku sudah berkali-kali mengeluhkan kondisi jalan rusak, baik kepada pemerintah maupun kepada Dewan SBD.
Sayangnya, sampai sekarang tidak ada perbaikan.
Warga berharap pada tahun 2018 mendatang ada alokasi anggaran untuk memperbaiki jalan raya yang rusak parah itu.
Dominggus Dapa, warga Desa Elu Loda, Kecamatan Tanah Righu, Kabupaten Sumba Barat, yang ditemui saat melintas di jalur jalan raya itu mengatakan, meskipun dirinya warga Sumba Barat, sebagai masyarakat Kecaman Tanah Righu yang juga adalah Warga Negara Indonesia berharap Pemerintah Kabupaten SBD memperbaiki jalur jalan raya itu mulai pertigaan Karuni hingga berbatasan dengan Desa Loko Rii, Kecamatan Tanah Righu, Kabupaten Sumba Barat.
Hal itu karena jalur jalan tersebut merupakan jalur ekonomi.
Hampir semua hasil bumi masyarakat Kecamatan Tanah Righu seperti jambu mete, kopra, kemiri dan lain-lain dipasarkan di Weetabula, SBD melalui jalur jalan itu.

Selain jaraknya dekat, juga hampir semua pembeli komoditi dagang ada di Weetabula.
Karena itu, sebagai masyarakat Indonesia ia berharap Pemerintah Kabupaten SBD memperbaikinya agar akses warga lebih mudah. (*)