Makan Sirih Pinang, Setiap Warga TTS Bisa Habiskan Rp 7,2 Juta
dengan uang Rp 7,2 juta itu bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan anak sekolah atau tambahan makan minum di rumah, atau untuk membeli susu bagi anak bali
Penulis: omdsmy_novemy_leo | Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM SOE- "Silakan makan sirih pinang kapan saja boleh tapi harus diikuti keinginan masyarakat menanam sirih dan pinang."
Demikian himbauan Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultra Kabupaten Timor Tengah Selatan, Otnial Neunane, S.Tp.
Menurutnya, dengan menanam sirih dan pinang maka yang bersangkutan bisa panen dan tidak harus mengeluarkan uang untuk membelinya.
"Minimal setiap hari satu orang bisa habiskan uang Rp 20 ribu untuk membeli sirih pinang. Belum lagi jika merokok harus beli rokok.
Bayangkan kalau satu hari keluarkan Rp 20 ribu maka satu bulan Rp 600 ribu dan satu tahun Rp 7,2 juta untuk beli sirih pinang," kata Otnial saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (11/8/2017).
Menurutnya, dengan uang Rp 7,2 juta itu bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan anak sekolah atau tambahan makan minum di rumah, atau untuk membeli susu bagi anak balita.
"Uang Rp 7,2 juta itu banyak. Kalau dipakai membeli makan minum dan susu bagi anak maka anak tidak alami gizi buruk. Jangan sampai anak gizi buruk lalu yang penting bapa-mama terus beli dan makan sirih pinang atau beli rokok," kritik Otnial.
Dia mengaku sudah merokok sejak duduk dibangku SMP dan makan sirih pinang sejak SD karena makan sirpin adalah kebiasaan orang Timor.
"Setelah saya analisa dan renungkan lalu tahun 2001 silam, saya berkomitmen berhenti makan sirih pinang dan stop merokok," kata Otnial.
Menurutnya, mengisap rokok seperti membakar uang dan memakan sirih pinang seperti membuang uang ke tanah.
Otnial mengatakan, makan sirih pinang menjadi kebiasaan orang Timor dan hal itu tidak salah. Yang salah karena tidak menanam sirih pinang.
Mulai urusan adat, atau menjalani kehidupan sehari-hari selalu makan sirih pinang.
"Orang datang ke rumah, mesti suguhkan sirih pinang terlebih dulu sebelum keluarkan teh, kopi dan sebagainya. Ketemu di jalan saling memberi sirih pinang," ujarnya.
Otnial berharap masyarakat TTS bisa lebih bijak saat mengkonsumsi sirih pinang.
"Silakan makan sirih pinang asalkan tanam sendiri. Sirih pinang kita makan tidak kenyang. kita kunyah sirih pinang dan kapur, lalu kita buang kayak itik buang air besar. Secara kesehatan rugi bisa kena penyakit maag.
Kita telan kapur bisa iritasi lambung. Tubuh kita sebenarnya bait Allah, tapi kita mengotorinya dengan memasukkan batu karang besi beton dan nikotin," jelasnya. (*)