Najwa Shihab Bikin Warga Histeris: Sonde Percaya Ko Beta di Kupang

Najwa tiba di Aula El Tari didampingi Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya dan Ny. Lusia Adinda Lebu Raya.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Agustinus Sape
POS KUPANG/ENOLD AMARAYA
Najwa Shihab dikalungi selendang tenunan Timor ketika tiba di aula El Tari Kupang, Jumat (11/8/2017). 

Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Najwa Shihab sempat membuat warga NTT yang hadir pada acara Talk Show di Kupang berteriak histeris disertai tepukan tangan.

Najwa hadir melakukan tugas sebagai Duta Baca Indonesia.

Pantauan Pos Kupang, Jumat (11/8/2017), sekitar pukul 20:00 wita, ketika Najwa Shihab melangkahkan kaki masuk di Aula El Tari Kantor Gubernur NTT, para tamu dan undangan sontak bangkit dari kursi dan mengarahkan pandangan ke pintu utama Aula El Tari.

Najwa tiba di Aula El Tari didampingi Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya dan Ny. Lusia Adinda Lebu Raya.

Talk show ini bertema Literasi untuk Kebhinekaan.

Hadir pada acara ini, unsur Forkopimda NTT, di antaranya, Ketua DPRD NTT, H. Anwar Pua Geno, S.H, Kapolda NTT, Irjen Pol. Agung Sabar Santoso, Kepala Perwakilan BI NTT, Naek Tigor Sinaga.

Acara Talk Show yang sedianya dimulai pukul 19:30 wita sempat molor 30 menit.

Najwa diterima dengan tarian Hegong asal Kabupaten Sikka.

Gubernur NTT, Drs.Frans Lebu Raya mengucapkan terima kasih kepada Najwa yang hadir di NTT.

"Saya juga tidak mengerti mengapa acara ini digelar di NTT, tapi saya mengerti bahwa NTT tempat untuk melaksanakan talk show," kata Lebu Raya.

Najwa Shihab bersama Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, memasuki aula El Tari Kupang untuk menggelar talk show, Jumat (11/8/2017).
Najwa Shihab bersama Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, memasuki aula El Tari Kupang untuk menggelar talk show, Jumat (11/8/2017). (POS KUPANG/ENOLD AMARAYA)

Dia mengakui, acara ini sempat tergeser karena dirinya yang terlambat.

"Saya yang terlambat karena saya baru tiba dari Maumere," katanya.

Dikatakannya, saat ini ada gerakan-gerakan yang tidak mengakui kebhinekaan. Karena itu, perlu dihargai perbedaan yang ada.

"Mari kita jaga bersama perbedaan ini, saling mendukung satu sama lain. Semua itu indah. Tadi saya sudah bicara soal keberagaman di NTT kepada Ibu Najwa," katanya.

Dia mengatakan, andaikan para pendiri bangsa ini tidak bijak dan tidak ada bahasa Indonesia, maka semua yang ada tidak mungkin bersatu.

"Makanya pelajaran sejarah penting untuk menyampaikan kepada para generasi penerus, bahwa bangsa ini ada karena korban nyawa, darah. Karena itu, mari kita jaga sama-sama," ujarnya.

Lebu Raya menyinggung soal suasana kebersamaan dan toleransi dan saling menghargai antar sesama di NTT.

Najwa Shihab disambut dengan tari-tarian ketika tiba di aula El Tari Kupang, Jumat (11/8/2017).
Najwa Shihab disambut dengan tari-tarian ketika tiba di aula El Tari Kupang, Jumat (11/8/2017). (POS KUPANG/ENOLD AMARAYA)

Lebu Raya juga mengakui, suka mengikuti acara Mata Najwa di Stasiun Metro TV .

Sedangkan soal kehadiran Najwa di NTT, Lebu Raya mengakui, itu salah satu bentuk kecintaan terhadap NTT.

Dalam talk show, Lebu Raya juga menceritakan soal keberagaman dan toleransi di NTT.

"Keberagaman ini kita rawat bersama. Ada nilai sangat berharga untuk kita jaga agar tetap saling menghargai," katanya.

Sebelum acara talk show dilakukan penyerahan buku Catatan Najwa oleh Najwa Shihab kepada beberapa perwakilan masyarakat dan sejumlah elemen masyarakat.

Bara Pattyradja juga membuka talk show dengan membacakan sebuah puisi.

Najwa Shihab mengatakan, kehadirannya di NTT untuk mendegar soal kebhinekaan.

"Memang sejak tahun lalu tugas yang saya emban sebagai Duta Baca Indonesia, sehingga perlu ada sosialisasi tentang literasi," kata Najwa.

Karena itu, lanjutnya, dengan literasi, perlu ada upaya gemar membaca, karena membaca memiliki banyak manfaat.

Dikatakannya, membaca membuat manusia jauh lebih peka dan memberi pemahaman tentang perbedaan.

"Kadang orang bilang membaca kunci pengetahuan, ada juga bahwa membaca dalil-dalil kebenaran.

Ada juga hanya sebatas tahu soal keberagaman kosa kata, tapi soal fakta agak berbeda," katanya.

Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab bersama Gubernur NTT. Drs. Frans Lebu Raya dan pimpinan  NTT lainnya di Aula El Tari Kupang, Jumat (11/8/2017) malam.
Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab bersama Gubernur NTT. Drs. Frans Lebu Raya dan pimpinan NTT lainnya di Aula El Tari Kupang, Jumat (11/8/2017) malam. (POS KUPANG/ENOLD AMARAYA)

Dikatakannya, sifat utama membaca adalah keingintahuan. Bahkan dengan kemampuan literasi yakni menemukan sesuatu dari tulisan.

Di awal menyapa warga NTT, Najwa sempat melontarkan sebuah kalimat berdialek Kupang, yakni "Sonde percaya ko beta ada di Kupang. Akhirnya beta sampai di Kupang juga," katanya.

Dia mengaku sudah berali-kali berencana datang ke NTT, dan akhirnya kali ini bisa terwujud.

"Saya setiap minggu tampil dengan tenun ikat NTT. Koleksi pribadi memang paling banyak tenun ikat NTT. Tadi saja sudah dapat empat tenun ikat yang saya dapat," ujarnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved