Berita Flores Lembata Alor
11 Tersangka Sudah Diperiksa, Polisi Belum Temukan Tersangka Tewasnya Gadis Lelowai-Belu
"Tersangkanya belum ada dan masih didalami. Ada saksi yang masih dicari karena perannya sangat penting," ungkapnya.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA--Tiga minggu lebih berlalu sejak ditemukan tewasnya, Maria Fatima Kiik, gadis asal Lelowai, Kecamatan Nanaet Duabesi, Kabupaten Belu di kilometer 8 jurusan Atapupu, namun hingga kini penyidik Polres Belu belum juga menemukan tersangkanya.
Kapolres Belu, AKBP Yandri Irsan melalui Kasat Reskrim, Iptu Jemu Noke kepada wartawan di Mapolres Belu, Senin (31/7/2017) mengatakan sudah sekitar 11 orang yang diperiksa sebagai saksi namun belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Meski sudah 11 saksi, lanjut Iptu Jemy, ada juga saksi yang sangat dibutuhkan kehadirannya untuk memberikan keterangan namun sampai saat ini, saksi tersebut menghindar.
"Tersangkanya belum ada dan masih didalami. Ada saksi yang masih dicari karena perannya sangat penting," ungkapnya.
Iptu Jemy mengatakan, saat ini pihaknya terus berusaha menggali keterangan dan mengejar alat bukti. Meski belum bisa memastikan penyebab tewasnya Maria Fatima namun menurut Iptu Jemy, gadis ini mati tidak wajar.
"11 orang saksi sudah diperiksa. Ada pihak yang menghindar dan tidak ada lagi. Saat ini mengerucut ke nama orang," jelasnya.
Seperti diketahui, sesosok mayat perempuan ditemukan dalam posisi terlungkup di pinggir jalan, kilometer delapan jurusan Atambua-Atapupu, Jumat (7/7/2017) siang sekitar pukul 13.00 wita.
Identitas jenasah diketahui dari kartu tanda penduduk (KTP) yang ditemukan di lokasi atas nama Maria Fatima Kiik, Tempat lahir di Kotafoun 02/10/1998. Alamat yang tertera pada KTP tersebut adalah Desa Foho Eka, Kecamatan Nanaet Duabesi.
Selain KTP, ada juga tas milik korban dan dua lembar uang kertas masing-masing Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu. Pada tangan kiri korban terpasang jam tangan berwarna ungu.
Jenasah ini ditemukan oleh warga yang mencari pakan ternak yang lantas melaporkannya ke polisi. Saat ditemukan, korban mengenakan kaos biru dan celana panjang jeans warna biru tua.
Korban tergeletak di pinggir jalan raya yang selama ini sudah tidak terpakai karena sudah ada jalan baru. Korban diduga sudah meninggal dan berada di tempat itu lebih dari satu hari.
Hal ini terlihat dari kondisi tubuh korban yang sudah bengkak dan berbau busuk. Wajah korban nyaris tak bisa dikenali.
Informasi lain menyebutkan, jenasah yang ditemukan itu adalah benar bernama dan alamat sesuai identitas dalam KTP tersebut. Korban meninggalkan rumahnya di Laktutus, Desa Fohoeka sekitar hari Rabu (5/7/2017) menuju Halilulik menggunakan jasa ojek untuk mengambil uang. (*)
