Begini Reaksi Keluarga, Saat Foto Putri Presiden Menyusui Bayinya Tersebar
Dia kemudian mencabut unggahannya setelah dituding memiliki perilaku tidak bermoral.
Di negera itu pun pernah ada seorang perempuan diminta untuk menutup payudaranya ketika menyusui bayinya di restoran terkenal di London Claridges Hotel, tiga tahun lalu.
Kasus itu memicu kemarahan publik.
Ketika BBC dalam berbagai bahasa menyiarkan wawancara dengan Aliya Shagieva, hal itu pun memicu perbincangan online.
Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan budaya dan praktik menyusui di negara-negara Muslim.
Perempuan dari Iran membagikan pengalaman mereka mengenai tekanan yang mereka rasakan ketika menyusui di ruang publik.
"Orang-orang menatap saya dari dekat, saya harus menutupi diri saya dan bayi atau membiarkannya lapar," kata seorang ibu di Teheran.
Perempuan lainnya memuji dibangunnya ruang ibu dan anak di Stasiun Metro Teheran.
Seorang perempuan dari Kabul, Afghanistan, Zarifa Ghafari, membagikan kisah dari keluarga besarnya, yang mengatakan ibu-ibu harus pergi ke ruangan tersendiri untuk menyusui:
"Dia tidak dapat melakukannya di depan yang lain. Jika dia melakukannya dia akan menghadapi reaksi keras dari anggota keluarga yang lebih tua."
"Ini merupakan sebuah isu yang besar, tetapi secara perlahan ada perubahan budaya."
Perempuan Afghan lain, Nageen bercerita tentang pengalamannya belanja bersama dengan ipar perempuannya.
"Kami terpaksa harus membeli sejumlah hadiah jadi dia dapat menyusui bayinya di sebuah toko. Dia duduk di sana dan menutupi dirinya dengan sebuah selendang yang besar."
Seorang pengguna Facebook di Turki mengatakan, dia sendiri memilih untuk menutupi payudaranya ketika menyusui bayinya.
"Saya tidak melakukannya di depan orang. Saya menggunakan penutup. Banyak orang yang masih terangsang dengan payudara," kata dia.
Victoria Tahmasebi, seorang perempuan dan ahli studi gender di Universitas Toronto menulis kicauan di Twitter.