Sekolah Mardi Wiyata Mulai Terapkan Sekolah Lima Hari, Termasuk SMATER Maumere
Hari Senin (24/7/2017) menjadi hari bersejarah bagi para guru dan siswa/siswi SMAK Frateran (Smater) Maumere.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Eginius Mo'a
POS KUPANG. COM, MAUMERE - Hari Senin (24/7/2017) menjadi hari bersejarah bagi para guru dan siswa/siswi SMAK Frateran (Smater) Maumere.
Pada hari itu menjadi hari pertama dimulainya program lima hari sekolah di lembaga tersebut.
Vincencia Pale, Louis Yappi, dan Gloria, tiga di antara ratusan siswa dan siswi sekolah itu tampak bahagia. Telah lama mereka mendambakan dimulainya sekolah lima hari.
“Full day school sangat menyenangkan. Kami enjoy karena ada waktu istirahat yang cukup untuk makan siang. Sudah lama kami dambakan (lima hari sekolah), karena hari Sabtu libur bersama orangtua di rumah,” timpal Vincencia, mewakili kawan-kawannya, Senin (24/7/2017) di Maumere.
Kepala Smater Maumere, Frater M. Polikarpus, BHK, mengatakan hari pertama ‘full day school’ berjalan lancar. Kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam kelas dan penyelesaian tugas dimulai pukul 17.15 -15.50 Wita dengan jangka waktu istirahat tiga kali.
Istirahat pertama 15 menit, istirahat kedua 45 menit sekaligus makan siang dan istirahat ketiga 15 menit. Selanjutnya pada pukul 15.50-17.20 Wita dilakukan kegiatan ekstrakurikuler.
“Anak-anak senang, semua tugas diselesaikan di sekolah karena sudah disiapkan waktu. Tidak ada pekerjaan rumah yang dikerjakan di rumah,” ujar Frater Polikarpus.

Ketua Yayasan Mardi Wiyata Malang, Frater Dr. M. Monfoort BHK, SE, M.Pd, MM, MH, M.AP mengatakan, lima sekolah SMP dan SMA yang bernaung di bawah Yayasan Mardi Wiyata meresmikan lima hari sekolah mulai Senin (24/7/2017).
Kelima sekolah itu, SMPK dan SMAK Frateran Ndao di Ende, SMPK dan SMAK Frateran Maumere dan SMAK Podor di Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
“Jatuh bangun kami harus mulai. Pedoman pelaksanaan sudah disiapkan. Kami kerja berdasarkan rel yang telah kami susun,” ujar Frater Monfoort kepada Pos Kupang, Sabtu (22/7/2017) petang di Maumere.
Yayasan Mardi Wiyata mengelola 25 sekolah SMPK dan SMAK di beberapa kota di Indonesia.
Menurut Frater Monfoort, semua pedoman, waktu, situasi, kondisi, sumber daya manusia (guru) hingga finansial untuk melaksanakan lima hari sekolah sudah disiapkan. Walau segala sesuatunya sudah disiapkan, ia yakin tahap awal akan jatuh bangun. Pada bulan September 2017 dilakukan evaluasi, dan tahun 2018 evaluasi secara nasional.
Lima hari sekolah dimulai pukul 07.00-13.00 Wita untuk kegiatan akademik. Selama itu, peran otak kiri peserta didik dimaksimalkan. Waktu istirahat 45 menit untuk makan dan bermain di sekolah.
Kesinambungan pelajaran pagi dengan aplikasi dimulai pada siang hari. Kesempatan ini untuk memastikan apakah peserta didik telah memahami materi yang diperoleh waktu pagi. Mereka mulai pulang antara pukul 16.00-16.30 Wita.