Penjahit Di Kota Kupang Mengeluh Pesanan Seragam Sekolah Menurun Drastis
Banyak orangtua tidak lagi memesan seragam sekolah untuk anaknya di penjahit tetapi langsung membeli di toko
Penulis: Maria Enotoda | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Reporter Pos Kupang.com, Maria A.E.Toda
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Sejumlah penjahit di Kota Kupang mengeluh karena pesanan seragam sekolah SD, SMP dan SMA menurun drastis meski sudah memasuki tahun ajaran baru.
Banyak orangtua tidak lagi memesan seragam sekolah untuk anaknya di penjahit tetapi langsung membeli di toko.
Eros Nino, penjahit yang memiliki tempat menjahit di Kampung Solor mengatakan pesanan seragam sekolah biasanya banyak tapi kondisi tahun ini sepi.
"Orang yang memesan saja bisa dihitung dengan jari sepanjang Januari hingga Juli," kata Eros Nino saat ditemui Rabu (19/7/2017).
Aleks Tenines, penjahit lainnya, mengaku tahun sebelumnya juga sepi orderan seragam sekolah.
Menurutnya masyarakat sekarang lebih banyak cari yang praktis dan langsung jadi, makanya tujuannya adalah toko.
"Kalau kesini mereka hanya fermak baju seragam yang kebesaran saja, sebatas itu saja,'' ujar Aleks Tenines.
Penjahit Rina Neno asal Kefamenanu mengaku lebih banyak mendapat orderan jas dan celana panjang. Sedangkan seragam sekolah tidak ada pesanan.
Nelis, penjahit Rahayu di pasar Inpres Naikoten 1 juga mengeluh tidak mendapat pesanan seragam sekolah. Kondisi tersebut dialaminya sudah 2 tahun.
Menurutnya lebih banyak pesanan baju biasa, memperkecil ukuran baju dan celana.
"Selama 2 tahun terkahir ini sudah banyak berkurang pesanannya, orang lebih suka beli di toko. Lihat saja banyak orangtua langsung ke toko tidak ke penjahit lagi. Mereka ke penjahit hanya untuk jahit jas dari kain adat atau celana panjang," ujar Nelis.(*)