Hotel Bogor Maumere Diduga Masih Layani Jasa Esek-esek
Anggota DPRD Sikka, Okto Gleko menyebutkan empat perempuan penjaja seksual beroperasi di hotel di Jalan Soegipranoto di pusat Kota Maumere
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos Kupang, Eginius Mo'a
POS KUPANG. COM, MAUMERE - Razia Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka menangkap empat orang perempuan pekerja seks komersial (PSK) di Hotel Bogor, Selasa(23/5/2016). Sampai saat ini, pengelola hotel itu diduga masih membuka praktek esek-esek.
Hari Senin (12/6/2017) malam anggota DPRD Sikka, Okto Gleko menyebutkan empat perempuan penjaja seksual beroperasi di hotel di Jalan Soegipranoto di pusat Kota Maumere.
“Tadi malam, saya dilapori oleh warga di sekitar hotel ini masih ada praktek pelacuran. Padahal kita semua tahu, pada bulan lalu dilakukan razia ditemukan empat orang perempuan di hotel itu. Mereka diangkut ke Kantor Satpol PP Sikka dan dilakukan pemeriksaan,” kata Okto kepada Pos Kupang, Selasa (13/6/2017) di Maumere.
Menurut Okto, sudah waktunya,pengelolaan hotel itu dievaluasi kembali. Kalau aktivitasnya hanya untuk tempat transaksi seksual, tutup saja, sehingga tidak menjadi sumber masalah.
Anggota DPRD Sikka dari Partai Demokrat mendesak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengevaluasi kembali izin usaha hotel ini.
Bila izinnya disalahkangunakan untuk prostitusi, Okto menyarankan dilakukan pembekuan seperti dilakukan terhadap Pub Belang Beach dan Pub Madona di Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat,sekitar 8 Km arah utara Kota Maumere.
“Perlu sikap lebih tegas bagi instansi teknis dan partisipasi seluruh elemen masyarakat mengawasinya. Efek dari prostitusi besar sekali kepada warga masyarakat,” tandas Okto.
Kawasan menara Telkomsel di Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, ditenggarai menjadi lokasi esok-esek diduga melibatkan anak remaja.
“Warga yang datang menginformasikan kepada saya pada lokasi menara Telkomsel itu, ada wanita remaja dan para pria melakukan tindakan maksiat. Saya minta pemerintah kelurahan dan kecamatan lebih serius menyikapi,” ujar anggota DPRD Sikka, Alfonsus Ambrosius, Selasa (13/6/2017).
Kepadal Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sikka, Drs.Kensius Didimus, mengatakan akan menugaskan stafnya menelusuri aktivitas di Hotel Bogor. Ia mengakui informasi yang disampaikan anggota dewan merupakan informas baru.
“Saya akan turunkan staf ke lapangan,” ujar Kensius, dihubungi Pos Kupang, Selasa (13/6/2017) petang. (*)