VIDEO: Ini Gebrakan Dikrektris RSUD Atambua, Dokter Ansila dan Caranya Menyapa Keluarga Pasien

Hampir genap sebulan, drg. Ansila Eka Muti menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Atambua, banyak gebrakan yang telah dilakukannya

Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Alfred Dama

Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau

POS KUPANG.COM, ATAMBUA -- Hampir genap sebulan, drg. Ansila Eka Muti menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Atambua, banyak gebrakan yang telah dilakukannya untuk membenahi rumah sakit yang sering mendapat kesan negatif dari masyarakat.

Minggu (11/6/2017) sore, dokter Ansila didampingi Kepala Bidang Penunjang, Heny Nahak memberikan kesempatan wartawan untuk menyaksikan langsung hal-hal yang telah dilakukannya pasca dilantik pada pertengahan bulan Mei 2017 lalu.

Dijelaskannya, gebrakan yang dilakukannya antara lain melakukan apel rutin setiap pagi untuk memberikan arahan terkait semua hal termasuk pelayanan kepada pasien. Dia mengakui masih ada keluhan terkait pelayanan namun dia yakin akan di atasi hingga akhir tahun 2017.

"Saya mau semua karyawan merasa nyaman bekerja dan menjadikan rumah sakit ini rumah keduanya. Saya minta agar bekerja dengan hati. Soal pelayanan, saya berusaha untuk sedekat mungkin dengan para dokter. Saya direktur tapi saya juga kolega untuk membenahinya," ujarnya.

Dia menegaskan semua petugas yang bersentuhan dengan pelayanan kepada pasien, agar selalu tersenyum dan memberikan pelayanan terbaik.

"Saya bilang, tugas kalian itu melayani pasien sebaik mungkin. Soal kesejahteraan itu tugas manajemen untuk memperjuangkannya," tegasnya dokter Ansila.

Dokter Ansila juga sudah membentuk komite medik dan komite perawat yang anggotanya terdiri dari para dokter dan perawat. Komite ini akan menangani masalah-masalah teknis.

Berikutnya, ada gebrakan untuk menertibkan parkiran kendaraan pengunjung maupun tukang ojek yang berkeliaran di kompleks rumah sakit sehingga menimbulkan kesemrawutan.

Gebrakan dimaksud adalah membangun rumah khusus tukang ojek di luar kompleks rumah sakit. Dengan begitu, tukang ojek tidak bisa leluasa masuk ke kompleks rumah sakit tetapi hanya bisa menunggu penumpang di rumah khusus itu.

Tak hanya itu, parkiran kendaraan milik pengunjung juga tidak lagi gratis seperti selama ini. Akan dikenakan tarif tertentu kepada pengunjung yang membawa kendaraan entah motor maupun mobil.

"Untuk parkir, karena Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) maka kami mengaturnya sesuai peraturan bupati (perbup). Parkir akan kena tarif dan akan ada petugas khusus," jelasnya.

Keluarga pasien juga akan dibatasi kunjungannya yakni setiap hari pukul 11.00 wita sampai pukul 13.00 wita. Dan juga pada pukul 17.00 wita sampai pukul 20.00 wita. Setiap pengunjung akan dikasih kartu identitas. Anak-anak berusia 12 tahun ke bawah dilarang masuk ke rumah sakit sehingga dibangun tempat penitipan anak di dalam kawasan rumah sakit.

Keluarga pasien yang mengunjungi tidak akan tidur lagi diselasar rumah sakit seperti kepemimpinan sebelumnya. Karena di masa kepemimpinan dokter Ansila, telah dibangun rumah tunggu untuk keluarga pasien.

"Rumah tunggu ini memang tidak mewah tapi ini bisa meminimalisir keluarga pasien yang tidur-tiduran di selasar rumah sakit dan menimbulkan kesan semrawut," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved