Jurnalisme Warga
Fasilitator BPOM NTT Sosialisasi Keamanan Pangan untuk Pelajar SMP-SMA-SMK Adven Noelbaki
Fasilitator Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan sosialisasi keamanan pangan untuk anak sekolah.
Laporan Gordi Donofan
POS KUPANG. COM, KUPANG - Fasilitator Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan sosialisasi keamanan pangan untuk anak sekolah.
Kegiatan ini dilakukan di beberapa sekolah di NTT, seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Belu dan Ende.
Salah satu fasilitator keamanan pangan sekolah (FKPS) yang bertugas di Kabupaten Kupang, Marianus Lino, melakukan sosialisasi di SMP-SMA dan SMK Adven Nusra Satu Atap, Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT.
Sosialisasi tentang keamanan pangan bagi anak sekolah ini dilaksanakan di aula sekolah tersebut, Kamis (18/5/2017).
Dalam materi yang berjudul, Lima (5) Kunci Keamanan Pangan bagi Anak Sekolah, Marianus Lino menjelaskan bahwa akhir-akhir ini Badan Pengawasan Obat dan Makanan selalu memberikan edukasi kepada sekolah-sekolah tentang pentingnya keamanan pangan bagi anak sekolah.
Ini dalam rangka supaya guru dan siswa-siswi bisa mengetahui bahaya jajanan yang tidak aman.
Tentu ini merupakan program pemerintah dalam mendukung Indonesia sehat mulai dari siswa, guru maupun pengelola kantin yang ada di sekolah-sekolah.
Menurut Marianus, sebagai fasilitator, ia mempuyai tugas untuk memberikan informasi bagi seluruh sekolah untuk waspada terhadap makanan dan minuman yang berbahaya bagi tubuh. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan penyuluhan seperti ini.
‘’Ada lima kunci keamanan pangan untuk anak sekolah. Yang pertama, kenali pangan yang aman, yang kedua, beli pangan yang aman, yang ketiga, baca label dengan seksama, yang keempat, jaga kebersihan dan yang kelima, catat apa yang ditemui,’’ jelas Marianus.
Alumnus FKM Undana Kupang ini menjelaskan, keamanan pangan perlu diawasi demi menjaga kesehatan bagi tubuh anak-anak sekolah. Untuk itu keamanan pangan perlu ditingkatkan supaya bebas dan tidak tercemar oleh bakteri yang dapat berbahaya bagi tubuh.

Lanjut Marianus, kantin sekolah juga harus bersih serta selalu diawasi supaya persediaan makanannya selalu bebas dari mikroba dan bakteri mematikan. Upaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus diterapkan agar kesehatan tubuh tetap terjaga.
‘’ Kita harus selalu mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun pada saat, sebelum makan, setelah makan, setelah dari toilet, setelah memegang alat tulis, setelah memegang binatang, setelah memegang bahan kotor lainnya,’’ ajak Marianus.
Pria yang akrab disapa Rian ini mengajak para guru, siswa-siswi dan pengelola kantin di sekolah tersebut untuk selalu menjaga keamanan pangan sekolah.
Sementara Kepala Sekolah SMA Adven, Ishak Mese Mnahin, M.Fil, melalui pembina Osis, Yohanes Lawe Hiku, S.Pd, mengucapkan terima kasih kepada fasilitator Badan Pengawasan Obat dan Makanan NTT, yang sudah memberikan materi sosialisasi di sekolah tersebut.
Ia mengaku bahwa ini sangat penting untuk diketahui bersama supaya kantin sekolah harus steril dan bebas dari makanan jajanan yang terkontaminasi oleh berbagai zat kimia.
‘’Kami dari Osis mengucapkan terima kasih kepada fasilitator Badan POM NTT yang sudah memberikan kami materi tentang keamanan pangan bagi anak sekolah di sekolah kami pada hari ini. Kami sangat well come untuk kedatangan teman-teman kesini. Kedepannya, mohon kerja samanya untuk selalu bersama untuk sosialisasi bagi adik-adik yang baru nanti,’’ ucap Yohanes.

Dantya Lai, siswi kelas XI Jurusan IPA, SMA Adven, mengaku senang mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut.
Menurutnya, selama ini ia dan teman-teman tidak mengetahui dampaknya bagi kesehatan. Padahal sangat berbahaya bagi tubuh jika kita mengkonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi oleh bakteri.
‘’Saya menyarankan bagi teman-teman untuk lebih berhati-hati dalam membeli jajan di sekolah. Mulai sekarang kami akan selalu dan saling mengingatkan kepada teman-teman, supaya kalau jajan itu harus cari makanan yang layak di makan,’’ ajak Dantya.
Kegiatan sosialisasi ini berlangsung aman dan tertib. Para guru, siswa-siswi tampak serius mengikuti sosialisasi ini hingga selesai. (*)