Heboh, Pria Babattoman Ini Nikahi Dua Wanita Sekaligus, Lihat Ekspresi Salah Satu Istrinya
Tidak semua wanita sepakat dengan adanya poligami. Meskipun di dalam agama Islam diperbolehkan, kebanyakkan wanita menolak dengan keras hal tersebut.
Profesor Martha Bailer dan Bita Amani dari Queen’s University menyebutkan bahwa istri dan anak akan menjadi korban ketika seorang suami memilih jalan untuk berpoligami.
Ketika seorang istri menjadi stres dan depresi, maka pola pengasuhan anaknya pun menjadi kacau.
Pada akhirnya, anak akan terkena dampak negatif dan turut menjadi korban.
Anak dari keluarga yang berpoligami, menurut penelitian, berisiko mengalami trauma dan dikucilkan oleh teman-temannya dan akan lebih sulit dikontrol karena perhatian ayah mereka yang berkurang.
“Inti dari penelitian ini mengemukakan bahwa kemungkinan para pria poligami dapat lebih panjang umur hanya jika ia bisa memperhatikan dan memperlakukan semua istri dan anaknya dengan adil,” ujar Wilson, seorang antropolog dari Cornell University di Ithaca, New York.
Lalu, adakah manfaatnya poligami untuk kesehatan? Berikut penjelasannya:
Poligami dan Kesehatan
Poligini (yang umum dikenal dengan poligami) atau seorang pria yang memiliki istri lebih dari satu tentunya memang memiliki keterkaitan dengan kesehatan dirinya secara umumnya maupun kesehatan reproduksi dari pasangan tersebut.
Poligami dalam segi kesehatan memang memiliki beberapa efek seperti meningkatnya kemungkinan penyebaran Penyakit Menular Seksual (PMS), termasuk di dalamnya HIV karena memiliki pasangan seksual lebih dari satu.
Satu dari delapan orang di Mozambique terinfeksi HIV dan para ahli percaya bahwa tradisi pria memiliki banyak istri merupakan faktor utama penyebaran dari infeksi ini.
Prevalensi HIV pun juga menyebar di Papua dengan faktor penyebab yang sama.
Riset yang juga dilakukan oleh The Medical Research Council (UK); Rockefeller Foundation, menyebutkan bahwa wanita yang memiliki suami yang beristri lebih dari satu akan memiliki faktor risiko 3 kali lebih besar dalam terinfeksi herpes genital dibandingkan pasangan yang monogami.
Hal ini mengindikasikan bahwa wanita yang memiliki risiko tinggi terkena infeksi herpes dipengaruhi oleh pernikahannya.
Atau dalam kata lain, dipengaruhi oleh pengalaman seksual dari suaminya.
Poligami sendiri juga akan meningkatkan populasi penduduk dikarenakan sang istri-istri dapat hamil atau memiliki anak dalam waktu yang bersamaan.
Hal ini menyebabkan seorang pria yang memiliki lebih dari satu istri tentunya akan dapat memiliki anak lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang hanya memiliki satu istri.
Terlepas dari semua itu, poligami merupakan bentuk pernikahan yang memang merupakan pilihan hidup seseorang.
Kehidupan pribadi dan keputusan untuk menjalankan poligami sendiri akan berserah kepada masing-masing keluarga karena secara hukum di Indonesia maupun secara agama (Islam), poligami bukan sesuatu yang dilarang.
Namun memang tentunya baik faktor tanggung jawab, faktor kesehatan, dan faktor-faktor lainnya dapat menjadi salah satu pertimbangan sebelum seorang pria memutuskan untuk berpoligami. (*)