Kepala BPS NTT: Angkutan Udara Naik ke Peringkat Ketiga sebagai Komoditas Penyumbang Inflasi
Pada April 2017 komoditas angkutan udara menduduki urutan ketiga sebagai komoditas penyumbang inflasi. Kondisi ini naik dari peringkat sebelumnya.
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Agustinus Sape
Subsector hortikultura mengalami peningkatan sebesar 0, 42 persen, subsketor tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan 1,90 persen, subsector peternakan mengalami peningkatan sebesar 0, 86 persen dan subsektor perikanan mengalami peningkatan sebesar 0,28 persen.
Mengenai perkembangan ekspor dan impor NTT pada Maret 2017, tambahnya, komoditas terbesar yang diekspor Provinsi NTT adalah kelompok komoditas garam, belerang dan kapur senilai US$ 469.910.
Sedangkan impor Provinsi NTT senilai US$ 773.386 dengan volume sebesar 119,43 ton dan komoditas utama impor mesin-mesin/pesawat mekanik yang didatangkan dari Uni Emirat Arab senilai US$ 559.743.
"Jika membandingkan kumulatif nilai ekspor sebesaf US$ 5.197.442 terhadap kumulatif nilai impor sebesar US$ 13.850.244, maka pada tahun 2017 terdapat defisit sebesar US$ 8.652.802," tuturnya. (*)