Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot Terus Mengalir, Membawa 'Berkah' Bagi Orang-orang ini

Kekalahan Ahok-Djarot dalam perhelatan pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 ternyata masih menjadi perhatian.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
kompas.com
Ahok dan karangan bunga 

Karangan bunga kabarnya dipesan kader partai pendukung Ahok dan Djarot seolah-olah dipesan oleh warga.

Berikut ini komentar facebookers yang disalin dari fanpage Tribunnews.com.

Pemilik akun Edy Poponk Poernawan menulis, "Ya mau ga mau bunga itu harus dianter, cuma tadinya itu pesanan bunga dipesan dari partai pendukung dan cukong untuk merayakan kemenangan Ahok...berhubung Ahok KO ya tetep aj dikirim cuma temanya udah lain!."

Pemilik akun Sobinta Hada  menulis, "Orang be** juga tau kalau semua hasil rekayasa, mau tau alasannya
1. Masa pemerintahan ahok berakhir bulan oktober tapi deadflower dibuat bulan mei .....
2. Pemberian karangan bunga dalam waktu bersamaan dan pada toko yang sama.
3. Bukan rakyat kecil, jelas ga mampu beli karangan bunga, makan aja susah..
4. Yang hadir di Balai Kota juga waktunya bersamaan seperti pengerahaan masa.
Jadi kesimpulannya 90% bunga Itu dibeli oleh timses ahok.
Dari sisa dana kemenangan yang direncanakan di bunderan HI, Pulau Seribu, semua tidak jadi dilaksanakan karena hampir disemua wilayah ahok kalah. Yang ada sekarang warga Jakarta semua bersyukur punya gubernur baru."

Pemilik akun Thotho Murdianto DaengAco menulis, "Tadinya tu karangan bunga mw ditulis "selamat atas terpilihx sbg gubernur"
Tpi krna kalah trus tuh bunga terlanjur dipesan ya udah ganti tulisanx trus kirim dah..
Jgn kata bunga.. Sapi sja kebeli, sembako dah bejibun tuh belum sempat dibagi.."

Pemilik akun Adi Putra Taurus menulis, "Hahaha ternyata semua karangan bunga ini d pesan d 1 toko yg memesan kader PDIP biar seolah olah itu semua dr warga.. hahahaha beginilah cara ahoker menghibur diri nya..."

Pemilik akun Suryadi Yamin menulis, "Selamat atas karangan bunganya, bagus pesan karangan bunganya banyak-banyak, mungkin dananya ga sempat terbagi saat pilkada yang lalu."

Pemilik akun Ici Cibay menulis, "Pendukung ahok emang aneh, dari awal keluar uang, udah kalah masih juga keluar uang, ahok menangpun gak dapat apa apa."

Pemilik akun Ofik Billjag menulis, "Lha wong yg membuat "smua itu" hanya beberapa otak y mudah saja,untuk menghebatkan ahok."

Fadli Zon Menyesalkan

Warga melintas di antara karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di halaman kantor Balai Kota Jakarta, Rabu (26/4). Karangan bunga tersebut berisi simpati warga kepada Ahok-Djarot pascapilkada DKI 2017. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga melintas di antara karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di halaman kantor Balai Kota Jakarta, Rabu (26/4). Karangan bunga tersebut berisi simpati warga kepada Ahok-Djarot pascapilkada DKI 2017. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Menanggapi fenomena banyaknya karangan bunga untuk Ahok-Djarot, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengatakan, dana untuk membeli karangan bunga itu lebih baik disumbangkan kepada yang membutuhkan.

"Kalau satu karangan bunga saja seharga Rp 700 ribu sampai Rp 1 juta kalau dikali 1000 itu lumayan sekali," ujarnya saat ditemui di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/4/2017), dikutip dari Tribunnews.com.

Fadli Zon juga menyesalkan jika fenomena tersebut direkayasa untuk memberi kesan pencitraan tertentu.

"Sayang sekali kalau digunakan untuk pencitraan karena saya dengar karangan bunga itu sebagian besar dipesan dari toko yang sama," katanya.

Fadli Zon yakin toko langganan untuk karangan bunga tersebut menuai untung.

"Saya kira juga tidak masalah karena toko yang menjadi langganan pasti untung besar," tegasnya. (tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved