Gelanggang Remaja Rp 11 Miliar di Kupang-NTT jadi Tempat Esek Esek
Bangunan Gelanggang Remaja di Oepoi yang dibangun dengan anggaran Rp 11 miliar dalam waktu lima tahun terakhir ini menjadi tempat pacaran, esek-esek
Penulis: Ferry Ndoen | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, ferry Ndoen
POS KUPANG.COM, KUPANG - Bangunan Gelanggang Remaja di Kompleks Olahraga Oepoi, Kota Kupang, mangkrak sejak tahun 2012 karena tidak dilanjutkan pembangunannya. Bangunan Gelanggang Remaja di Oepoi yang dibangun dengan anggaran Rp 11 miliar dalam waktu lima tahun terakhir ini menjadi tempat pacaran, bahkan tempat mesum.
Namun, satu bulan terakhir ini, lokasi bangunan yang mangkrak tersebut telah beralih fungsi dimanfaatkan oleh para penjual makanan. Para penjual makanan tersebut dievakusi dari tempat jual di depan Stadion Oepoi Kupang, di pinggir Jalan WJ Lalamentik, diarahkan masuk ke bangunan mangkrak Gelanggang Remaja Oepoi tersebut.
Bangunan Gelanggang Remaja yang mangkrak itu pada ruangan bagian timur sejak Juli 2016 pernah dimanfaatkan para atlet petarung cabang olahraga Tarung Derajat untuk latihan mempersiapkan diri menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun 2016 tanggal 15-29 September 2016, di Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, ruangan bagian utara bangunan tersebut pernah dimanfaatkan atlet Kriket NTT saat latihan kekuatan pukulan dalam persiapan menuju PON XIX 2016 setelah sejumlah bagian dipasang jaring untuk melindungi bola agar tidak melambung ke luar lokasi bangunan.
Kadispora NTT Bungkam
Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Provinsi NTT, Drs. Nahor Talan, saat dikonfirmasi Pos Kupang, Selasa (25/4/2017), terkait mangkraknya bangunan Gelanggang Remaja Oepoi Kupang, tidak mau menjawab pertanyaan wartawan.
Nahor Talan yang ditunggu Pos Kupang sejak pukul 10.00 Wita hingga pukul 11.30 Wita di ruang tunggu dinas itu, tidak bisa diganggu karena memimpin rapat bersama Sekretaris Dispora NTT, Drs. Lambert Tukan, MM, dan bagian keuangan.
Seusai rapat, saat akan diwawancarai terkait kelanjutan rencana pembangunan Gelanggang Remaja Oepoi, Nahor Talan melalui Sri Foes, stafnya menyampaikan dirinya tidak mau diwawancarai wartawan dengan alasan sedang sakit dan pita suaranya terganggu.
Saat wartawan meminta agar mewawancarai Sekretaris Dispora NTT mewakili dirinya, Nahor mempersilakannya.
Namun Sekretaris Dispora NTT, Drs. Lambert Tukan, saat diwawancarai Pos Kupang di ruangannya mengaku tidak bisa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kelanjutan pembangunan Gelanggang Remaja Oepoi, karena itu sudah masuk ranah kebijakan sehingga yang bisa menjawab pertanyaan tersebut adalah Kadispora NTT.
"Saya bukannya menolak diwawancarai atau menolak menjawab pertanyaan wartawan terkait kelanjutan pembangunan Gelanggan Remaja Oepoi Kupang. Namun hal itu sudah tataran kebijakan dan porsi Kadispora NTT yang bisa memberikan jawaban," kata Lambert.
Lambert mengaku saat proses pembangunan Gelanggang Remaja, Dispora NTT belum terbentuk karena saat itu Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan masih bergabung dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) NTT.
"Setahu saya ada komite yang menangani pembangunan gelangang remaja," ujarnya.
Lambert mempersilakan wartawan mewawancarai Hasan Said, yang pada tahun 2012 menjadi Sekretaris Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Pembangunan Gelanggang Olahraga Oepoi.
Hasan Said saat diwawancarai Pos Kupang di ruang kerjanya, Selasa (25/2/2017) menjelaskan, pembangunan Gelanggang Remaja dilaksanakan pada tahun anggaran 2012.
Alokasi dana pembangunan Gelanggang Remaja Oepoi tersebut sebesar Rp 11,5 miliar.