Trans Timor Lumpuh, Balai Jalan dan Jembatan Jangan Masa Bodoh

Kalangan DPRD Kabupaten Kupang menilai para pejabat di Kantor Balai Peningkatan Jalan dan Jembatan Nasional X di NTT jangan masa bodoh atas bencana am

Editor: Alfred Dama
FOTO DARI ROBBY RAWIS
Warga serta para penumpang dari Soe-Kupang maupun dari Kupang-Soe berkerumun melihat lokasi jembatan ambruk, Rabu sore (5/4/2017). 

"Banjir juga menghancurkan 102 hektar sawah dan merendam 32 rumah warga di Kelurahan Takari setinggi 1 meter sampai 2 meter. Dua rumah darurat hilang dibawa banjir. Itu data sementara," demikian laporan Habel Mbate, anggota DPRD Kabupaten Kupang melalui telepon genggam kepada Pos Kupang, Rabu (5/4/2017) malam.

Meski demikian tidak ada korban jiwa. Sedang korban ternak peliharaan masih didata oleh aparat pemerintah setempat.

Banjir menerjang dan merobohkan jembatan, kata Mbate, sekitar pukul 15.30 wita, setelah hujan lebat selama 4 jam tanpa berhenti.

Lurah Takari, Yosephus Asbanu, yang dihubungi melalui telepon genggamnya, Rabu malam, membenarkan soal bencana yang menimpa wilayahnya.

"Sampai jam 20.00 wita, mobil belum bisa lewat. Terpaksa penumpang diangkut secara estafet. Sedangkan sepeda motor sudah bisa lewat setelah para pemuda memasang beberapa lembar papan. Lalu menggotong sepeda motor melewati papan tersebut ke seberang jembatan," jelas Asbanu.*

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved