Breaking News

Pengakuan Mengejutkan Ketua Aksi Mahasiswa Soal Kehadiran Antasari dan Teten di Cibubur

Septian Prasetyo, selaku ketua panitia penyelenggara mengakui mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, dan Kepala Staf Kepresi

Editor: Alfred Dama
Dok. Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, memberikan pemaparan dalam acara Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia untuk tujuan 'Meneguhkan komitmen menjaga Indonesia', di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (5/2/2017). 

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Septian Prasetyo, selaku ketua panitia penyelenggara mengakui mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, dan Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, hadir dan memberikan pemaparan di acara Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia untuk tujuan 'Meneguhkan komitmen menjaga Indonesia', yang digelar di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur.

Kehadiran kedua tokoh itu terjadi sebelum ratusan peserta jambore mendatangi dan menggelar aksi di depan rumah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2017) siang.

Septian membantah adanya pengarahan provokasi maupun seruan dari kedua tokoh tersebut kepada peserta jambore agar menggeruduk rumah mantan presiden SBY. "Ini murni aksi dari mahasiswa," kata Septian saat dihubungi.

Septian menceritakan, acara jambore yang digelar di Cibubur diikuti oleh sekitar 2.600 mahasiswa dari ratusan kampus di 25 provinsi se-Indonesia mulai 4 hingga 6 Februari 2017.

Selain Teten Masduki, acara jambore mahasiswa ini juga mengundang beberapa menteri, anggota Wantimpres dan pengamat sebagai pemberi pemaparan kepada ribuan mahasiswa peserta jambore.

Septian mengakui mulanya nama Antasari Azhar tidak masuk di dalam daftar narasumber pemberi pemaparan.

"Mulanya ada orang yang mengaku kawannya Antasari Azhar telepon saya. Dia bilang bisa nggak Pak Antasari datang? Saya bilang silakan karena bisa sekalian kasih pemaparan soal pengalamannya. Akhirnya, dia dan Antasari datang ke lokasi jambore, Minggu, jam 8 malam," ujarnya.

Menurutnya, ada sekitar dua jam Antasari memberi pemaparan dan sesi tanya jawab dengan peserta jambore dari atas panggung.

Di antaranya dia menceritakan pengalamannya sewaktu menjalani hukuman di balik jeruji besi dan pengalaman sewaktu memimpin KPK.

Septian mengakui, Antasari dalam salah satu topik pemaparannya menyampaikan secara tidak langsung tentang adanya kriminilasasi terhadap kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang membuatnya masuk ke bui.

"Ada pemaparan Antasari yang tersirat ke kami, bahwa ada indikasi terkait waktu beliau dipenjara itu karena dikriminalisasi," ungkap Septian.

"Kami sempat tanya, kriminalisasi apa? Lalu, disampaikan yang tersirat bahwa waktu dia menjabat Ketua KPK banyak orang-orang dekat SBY yang dijebloskan ke penjara. Waktu itu ada kasus-kasus yang diusut KPK, kasus Century, kasus BLBI, kasus Hambalang dan kasus IT KPU," katanya.

Septian mengakui pemaparan Antasari itu membuat para mahasiswa merasa terpanggil dalam rangka keadilan penegakan hukum untuk Antasari dan muncul rencana menggelar aksi unjuk rasa ke rumah SBY.

"Pemaparan Antasari itu membangkitkan para mahasiswa yang hadir karena malam itu terakhir pemaparan tamu undangan, teman-teman mahasiswa yang tadinya sudah capek dan ngantuk, jadinya melek lagi," ujarnya.

"Dari situ kami menggelar rapat dan minta agar Antasari mempublikasikan informasi yang diketahuinya,"ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved