Rumah Gaspar Dibakar Diduga oleh Kawanan Pencuri yang Gagal Bawa Kabur Sapi dan Kerbau
Gaspar Seran, petani Desa Fatubaa, Kabupaten Belu ini tinggal bersama keluarganya di Dusun Taeksoruk.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau
POS KUPANG.COM, ATAMBUA -- Gaspar Seran, petani Desa Fatubaa, Kabupaten Belu ini tinggal bersama keluarganya di Dusun Taeksoruk, Kabupaten Belu.
Di dusun ini, Gaspar memelihara sapi dan kerbau.
Ternak sapi dan kerbau ini sering menjadi incaran pencuri di kawasan ini namun selalu ia gagalkan ketika akan diseberangkan ke Timor Leste.
Baca: Rumah Petani Desa Fatuaa-Belu Ludes Terbakar di Siang Bolong
Baca: Rumah Dibakar Orang Tak Dikenal, Ini Kerugian Gaspar Seran
Karena para pencuri sering gagal, diduga para pencuri ini balas dendam dengan membakar rumah milik petani ini pada Kamis (8/12/2016) siang.
Hal ini disampaikan warga Taeksoruk Aprianus Hale yang mendapatkan penuturan langsung dari Gaspar sesaat setelah kejadian kebakaran di rumahnya itu.
Menurut pengakuan Gaspar, kata Aprianus, dirinya tidak pernah bermusuhan dengan siapa-siapa. Meski demikian, Gaspar menduga aksi pelemparan dan pembakaran rumahnya itu ada kaitan dengan gagalnya aksi pencurian terhadap sapi dan kerbaunya beberapa waktu lalu.
"Sebelumnya ada pencuri yang sering datang dan curi sapi dan kerbaunya namun gagal karena selalu ditangkap di perbatasan Fatumea. Menurut Ba'i Gaspar, kejadian ini bisa saja karena mereka benci dan ingin membunuhnya," kata Aprianus mengutip penuturan Gaspar.*