Air Terjun Hirumanu di Sumba Timur, Potensi Wisata Yang Belum Dikenal

Desa Kananggar, Kecamatan Pariberiwai, Sumba Timur, merupakan salah satu daerah potensi pariwisata yang hingga saat ini belum di kenal.

Penulis: John Taena | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG/JOHJ TAENA
Air terjun Hirumanu,Desa Kananggar, Kecamatan Pariberiwai, Sumba Timur. Sabtu (19/11/2016) 

Laporan wartawan Pos Kupang, John Taena

POS KUPANG.COM, WAINGAPU -- Desa Kananggar, Kecamatan Pariberiwai, Sumba Timur, merupakan salah satu daerah potensi pariwisata yang hingga saat ini belum di kenal.

Air terjun Hirumanu dengan ketinggin kurang lebih 70 meter, merupakan salah satu contoh obyek wisata di lokasi itu.

Air terjun Hirumanu, Desa Kananggar, kecamatan setempat, dapat dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan. Untuk mencapai lokasi obyek wisata alam yang berada di wilayah pantai selatan Sumba Timur ini, pengunjung membutuhkan waktu sekitar tiga jam perjalanan, dengan jarak tempuh 121 kilo meter.

Setelah tiba di ibu kota setempat, pengunjung harus berjalan kaki kurang lebih satu kilo meter. Lokasi obyek wisata yang berada di balik punggung bukit Hirumanu itu tidak ada jalan raya.

Adrenalin setiap pengunjung akan dipacu tatkala melintasi rute di punggung bukit dengan tebing yang cukup curam.

Letih dan capek jadi sirna seketika tatkala deru air terjun dari ketinggian sekitar 70 meter itu menyambut setiap pengunjung.

Begitupun dengan kicuan aneka burung yang tidak tidak mau kalah dari atas pepohan menjadi sebuah irama `musik' penyambut.

"Kami sebagai orang di sini (Desa Kananggar,red ) berharap suatu saat nanti lokasi ini lebih dikenal," demikian Doni Tatimba (25), warga Desa Kananggar, yang memandu Pos Kupang.com menuju air terjun Hirumanu, Sabtu (19/11/2016).

Obyek wisata air terjun Hirumanu, kata Doni Tatimba, belum begitu dikenal oleh dunia luar. Sebelumnya, lokasi obyek wisata yang memiliki daya tarik tersendiri itu hanya dinikmati oleh warga setempat.

Namun pengaruh teknologi informasi yang semakin canggih, lokasi obyek wisata itu kini menjadi salah satu destinasi wisata.

Biasanya para para pengunjung yang datang dari luar daerah akan mempromosikan obyek wisata itu lewat twitter, instagram,
facebook dan juga blog.

"Baru tiga tahun ini, ada orang yang mau datang ke sini. Mungkin mereka lihat di face atau blog jadi sudah mulai ada orang yang datang, bukan hanya orang Sumba tapi kadang-kadang ada bule. Ada orang yang camping di sini juga," tandasnya.*

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved