Dari Kegaduhan Sidang Jessica dan Obat Kedaluwarsa, Ini Berita Kemarin yang Perlu Anda Simak
Beberapa berita yang terjadi hari Rabu (7/9/2016) lebih menonjol dibanding berita lainnya.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini. Sementara bila Anda ingin mengetahui cara membedakan obat kedaluwarsa yang sudah diganti tanggalnya, simak beritanya di sini.
3. Reza Positif Narkoba?
Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), AKBP Tri Budi Pangastuti, mengumumkan hasil tes urine, darah, dan keasaman DNA penyanyi Reza Artamevia (41) di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Bali, Denpasar.
Dalam kesempatan yang sama, diumumkan pula hasil tes urine, darah, dan keasaman DNA tiga rekan Reza.
"Saudara Richard negatif narkotika dan psikotropika, Davina Novianti negatif narkotika dan psikotropika, Yuti Yustini negatif narkotika dan psikotropika, Reza Artamevia positif methaphetamine. Itu hasil Labfor cabang Denpasar," kata Tri di Mataram pada Rabu (7/9/2016).
Mereka berempat ikut ditangkap pada 28 Agustus 2016 malam bersama Gatot Brajamusti dan istrinya, Dewi Aminah, di kamar hotel tempat Gatot dan Dewi menginap di Mataram, Lombok, NTB.
4. Ahok dan Penolaknya
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengimbau mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pembuat video "Tolak Ahok" untuk pindah ke Timur Tengah. Sebab, Ahok menganggap video tersebut sudah mengarah pada tindakan rasisme.
"Harusnya dia dikeluarkan, bila perlu dia pindah ke Timur Tengah dan bikin parpol kalau mau menumbangkan Pancasila," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Ahok juga menganggap pembuat video tersebut, Boby Febri Krisdiyanto, tak pantas mengenyam pendidikan di UI. Sebab, proses pendidikan di UI dibiayai oleh anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
Ahok merasa keberatan, pajak yang dibayarkan kepada negara dipergunakan untuk membiayai pendidikan Boby.
"Orang sudah rasial gitu, lalu jual nama UI dan minta maaf pakai meterai, selesai. Kalau sudah lulus, jadi pejabat rasial gitu otaknya," kata Ahok.
5. ISIS Larang Burka
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah mengeluarkan larangan bagi wanita mengenakan burqa setelah seorang wanita berkerudung membunuh dua komandan teroris itu di Irak.
Seorang sumber, seperti dirilis Daily Mirror, Selasa (6/9/2016), mengatakan, pembunuhan oleh wanita berkerundung itu mengejutkan ISIS.
"Kejadian itu mengejutkan organisasi teror tersebut dan memaksa mereka untuk mengeluarkan larangan agar tidak terjadi serangan serupa," kata sumber kepada situs berita Iran FrontPage.
Organisasi teroris yang berhasil menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan Irak itu telah mengeksekusi beberapa perempuan karena tidak mengenakan burqa. (Kompas.Com)