Warga Kupang Makin Doyan Pijat Refleksi Bisa Menyembuhkan Penderita Stroke
Suasana di dalam ruangan itu remang-remang. Terdapat beberapa tempat duduk yang empuk dan bisa diatur sandarannya sesuai keinginan. Musik instrumental
Untuk menjadi terapis, bukan merupakan hal yang mudah karena harus belajar beberapa bulan. Tidak sekedar tahu caranya tetapi harus mengerti struktur tubuh manusia. Seperti disampaikan Yusni dari Kaki-ko, bahwa mereka belajar mengenai anatomi tubuh manusia dari dr. Herman Man.
"Kami belajar khusus, saya belajar teori di Pak Herman Man. Sedangkan praktiknya dengan pelatih dari Surabaya. Belajar anatomi dan struktur tubuh, syaraf ini ke mana. Kalau ada pasien yang datang biasanya memberikan keluhan, atau kami yang menanyakan pengeluhan mereka apa sehingga pijat tepat sasaran," ungkap Yusni.
Pada saat pijat refleksi, ada pelanggan yang minta pijat lembut dan kuat. Biasanya tergantung pengeluhan pelanggan. Kalau sakitnya di pinggang misalnya, saat pijat untuk syaraf pinggang, maka terapis akan menyampaikan bahwa pada saat menekan di titik yang berhubungan dengan syaraf di pinggang pasti akan sedikit sakit.
Pengunjung di Kaki-ko sebagai pijat refleksi keluarga bukan hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak. Bahkan ada bayi dan para terapis sudah mengetahui bagaimana melayani bayi, anak dan orang dewasa.
Di dua tempat ini yang dikunjungi Pos Kupang, pijat refleksi menggunakan tangan manusia tanpa alat. Kelebihan menggunakan tangan manusia adalah sangat terasa karena dengan tangan bisa merasakan titik syaraf yang sebenarnya.
Pijat refleksi bisa juga menggunakan alat seperti tongkat dan listrik, hasilnya berbeda
Kunjungan ke tempat pijat refleksi ini lebih banyak pada hari libur atau pada sore hingga malam setelah pulang kerja. Sebab, setelah pulang kerja biasanya badan terasa lelah, maka pijat refleksi bisa kembali menyegarkan tubuh. (ira/nia)