Pria Asal Pematangsiantar Tenggak Racun Hama

Alexius Girsang (37), warga Jalan Sibatu-batu, Pematangsiantar, Sumatera Utara, ditemukan tewas

Editor: Rosalina Woso
istimewa
ilustrasi mayat 

POS KUPANG.COM, PEMATANGSIANTAR -- Alexius Girsang (37), warga Jalan Sibatu-batu, Pematangsiantar, Sumatera Utara, ditemukan tewas di dapur rumahnya, Senin (29/8/2016). Ia diduga menenggak racun hama.

Jasad ayah tiga anak itu pertama kali ditemukan oleh istrinya, Nuryani (41), sesaat setelah pulang menjemput anak-anaknya dari sekolah.

Saat tiba di rumah, Nuryani heran melihat pintu rumah terkunci, padahal ia pergi saat suaminya di rumah. Ia pun mencoba menghubungi telepon seluler suaminya, tetapi tak kunjung dijawab.

Melalui jendela samping rumah, dia melihat suaminya tergeletak di dapur. Nuryani meminta tolong salah seorang pemuda setempat untuk mendobrak pintu rumah.

Setelah pintu rumah terbuka, ia dan warga yang sudah berkumpul menemukan suaminya tertelungkup tak bernyawa.

Ronald (28), pemuda yang mendobrak pintu, mengatakan, wajah korban menghitam dan tercium wangi tak sedap diduga kuat racun pembasmi hama Gromoxon.

Kepala Polsek Siantar Martoba AKP Hilton Marpaung mengatakan, ada cairan beracun yang tercecer di kamar dan kamar mandi dan belum diketahui namanya.

"Menurut keterangan istri korban tadi, selama satu bulan Alexius dirawat rumah sakit jiwa dan bulan Juli baru pulang. Kita masih menunggu keluarga pihak laki-laki," kata Hilton.

Dua tahun lalu usaha dagang yang dijalani Alexius mengalami bangkrut. Akibat persoalan tersebut, ia mengalami depresi berat.

Dia sempat dibawa ke salah satu rumah sakit jiwa di Medan dan ikut rehabilitasi selama dua kali. Setelah menjalani perawatan, Alexius tinggal di rumah bersama istri dan anak-anaknya.

"Sudah lama sakit, cuma sembuh kambuh gitu. Dari rumah sakit jiwa Medan baru direhabilitasi selama dua kali. Bulan tujuh baru pulang ke rumah," ujar Nuryani.

Sebelum kejadian, Nuryani mendengar suaminya sempat mengucapkan untuk segera mengakhiri hidupnya. Alexius, yang selalu dipanggil Pak Wendi, dulunya bekerja sebagai pedagang dan kini meninggalkan istri dan tiga orang anak. (Kompas.Com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved