Kepala BPJN VIII Minta Segera Lelang Pra FS Jembatan Palmerah
Kepala BPJN VIII, Ir. KGS Saiful Anwar, MT meminta Kasatker P2JN Provinsi NTT, Hotasi Pasaribu, segera lelang Jembatan Palmerah di Flotim.
Penulis: Kanis Jehola | Editor: Kanis Jehola
Laporan wartawan Pos Kupang, Kanis Jehola
POS KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VIII, Ir. KGS Saiful Anwar, MT meminta Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi NTT, Hotasi Pasaribu, segera melaksanakan pelelangan pra studi kelayakan (feasibility study) Jembatan Palmerah di Kabupaten Flores Timur. Untuk itu, Kasatker P2JN NTT diminta segera menyiapkan ToR (Terms of Reference) dan berkoordinasi dengan Direktorat Jembatan Dirjen Bina Marga.
Permintaan Kepala BPJN VIII Denpasar itu disampaikan melalui surat Nomor: PU.0402/302/BPJN-VIII 2016 tanggal 16 Juni 2016. Surat yang ditujukan kepada Kasatker P2JN Provinsi NTT itu diperoleh Pos Kupang, Kamis (23/6/2016).
Selain meminta segera dilakukan pelelangan, Kepala BPJN VIII Denpasar juga menyampaikan, Paket Perencanaan Detail Engineering Design (DED) Jembatan Palmerah di Flores Timur pada Satker P2JN Provinsi NTT dapat diubah menjadi Pra Studi Kelayakan Jembatan Palmerah.
Kasatker P2JN Provinsi NTT, Hotasi Pasaribu, yang dikonfirmasi pertelepon, Kamis (23/6/2016) pagi, membenarkan dirinya sudah menerima surat dari Kepala BPJN VIII Denpasar yang meminta segera dilakukan pelelangan Jembatan Palmerah di Flotim itu. "Benar, saya sudah menerima surat itu. Pak Gubernur juga minta begitu," katanya.
Mengenai tindak lanjut dari surat Kepala BPJN VIII Denpasar itu, Pasaribu mengatakan, pihaknya kini masih dalam proses persiapan. "Kan kita harus bikin ToR dan bentuk pokjanya dulu. Untuk urusan ini (Jembatan Palmerah, Red) agak rumit karena harus berurusan dengan lintas kementerian. Saya juga berharap secepatnya bisa lelang," kata Pasaribu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi NTT, Ir. Andre W Koreh, MT yang ditemui, Rabu (22/6/2016), mengakui kegiatan lelang Pra FS Jembatan Palmerah itu masih dalam proses di Satker P2JN Provinsi NTT. "Pra FS yang dulu itu untuk kelayakan jembatan. Tapi karena jembatan ini akan dilengkapi dengan teknologi arus laut yang menghasilkan energi baru, maka yang dilakukan sekarang ini adalah lelang Pra FS Investasi. Dan kegiatan saat ini dilakukan lintas kementerian," katanya.
Dikatakannya, setelah dilakukan lelang Pra FS, pemenangnya akan segera bekerja sehingga rencana groundbreaking yang sudah tertuang dalam penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara Pemerintah NTT dalam hal ini Gubernur Drs. Frans Lebu Raya, dengan Tidal Bridge BV di ruangan Jacob Pronk Hotel Kur Hauss Den Haag, Jumat (22/4/2016) pukul 13.30 waktu Belanda (atau pukul 20.30 Wita) bisa terealisasi. (*)