Narkotika Hasil Operasi Bersinar 2016 Dimusnahkan
Beberapa waktu lalu ratusan kilogram narkotika hasil tangkapan operasi berantas sindikat narkotika (Bersinar) dimusnahkan
Sebagai barang bukti yang berhasil ditegah DJBC sendiri antara lain, kristal bening diduga methamphetamine sebanyak 53 kg, ekstasi hampir 4.000 butir, hashish sebanyak 320 gram, ketamine 6 gram serta ganja 19,84 gram.
Modus membawanya kebanyakan adalah di dalam badan tersangka. Ada yang di balik baju, ada yang dimasukkan ke bagian badan sendiri dan ada melalui pos. Sekarang modus terbaru yaitu penyelunduppan narkotika berupa sabu cair, asalnya bukan dari China tapi dari negara Asia lainnya.
Penyelundupan narkotika ke Indonesia paling banyak masuk melalui Malaysia. Kalau dilihat 70% kasus pencegahan narkotika berasal dari Negara tetangga ini dan sisanya ada yang dari Taiwan, Iran, Singapura, Belanda dan Nigeria. Sebagai bentuk sinergi antara DJBC dengan BNN maupun Polri, maka barang bukti maupun tersangka sudah diserahkan kepada Polri dan BNN.
Statistik yang perlu menjadi perhatian adalah perbandingan periode Januari-Maret tahun 2016 dengan Januari-Maret tahun 2015. Kasus pencegahan narkotika ternyata kalau dilihat dalam 3 bulan pertama tahun ini meningkat hampir 237% . Jadi kira-kira 2,4 kali dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Di sisi positif artinya upaya pencegahan maupun penangkapan sudah dilakukan dengan baik oleh aparat termasuk oleh Bea Cukai, namun di sisi yang negatif tentunya harus diwaspadai karena Indonesia semakin dijadikan target atau sasaran untuk penyebaran narkoba.
Tentunya ini merupakan tugas berat yang dapat menjadi tanggung jawab dari Polri, BNN serta termasuk BJBC. "Jadi itu yang ingin kami sampaikan dan tentunya kami mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerjasama yang baik dengan Polri dan BNN serta instansi terkait lainnya," ujar Bambang mengahiri sambutannya. (ant)