Petuah Leicester: Antara Mamon dan Daya Juang
Kejutan yang sesungguhnya justru datang dari liga yang mengklaim diri sebagai negeri asal sepak bola.
Petuah keempat berkaitan dengan dukungan doa para bhiksu dari Thailand. Dukungan spiritual itu ikut membantu Leicester mengangkat trofi. Dari pemberitaan media massa, ternyata Vichai Srivaddhanaprabha, konglomerat asal Thailand sekaligus pemilik Leicester, secara rutin menerbangkan sekitar satu lusin biksu ke markas Leicester, King Power Stadium. Sebelum kick-off selalu ada rutinitas pemberkatan dari para biksu itu dengan cara mencipratkan air suci ke kaki para pemain dan mengiringi tim dengan untaian doa.
Bagi kita, doa tidak hanya berkomunikasi dengan Tuhan. Doa pertama-tama berarti mengandalkan Tuhan; mengetahui kehendak-Nya dan menjadikannya kehendak kita. Mudah-mudahan, kisah sukses Leicester meneguhkan kita bahwa doa bukan unsur tambahan. Kerja keras dan doa ibarat dua sisi mata uang dalam menggapai sukses. Selamat bagi para pendukung Si Rubah.*