Berita Flores Lembata Alor

Bupati Mangggarai Mulai Berkantor di Desa Terpencil

Tak hanya mengumbar janji belaka. Memasuki bulan ketiga memimpin Kabupaten Manggarai di Pulau Flores

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/EGI MOA
POS KUPANG/EGI MOA Bupati Manggarai, Kamelus Deno 

Laporan Wartawan Pos Kupang, EugeniusMo'a

POSKUPANG.COM, RUTENG---Tak hanya mengumbar janji belaka. Memasuki bulan ketiga memimpin Kabupaten Manggarai di Pulau Flores, Bupati dan Wabup Manggarai mewujudkan janjinya berkantor di desa.

Pencanangannya dilakukan Sabtu siang (14/5/2/2016) di Wangkal, Desa Kajong, Kecamatan Cibal Barat.

Menurut Bupati Manggarai, Drs.Deno Kamelus, S.H, M.H, pemilihan Kampung Wangkal karena wilayah ini terkategori terbelakang, jauh dan terpencil. Jalan aspal, listrik, air bersih dan komunikasi seluler, praktis belum bisa dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat desa yang berbatasan dengan Kabupaten Manggarai Barat di pantai
utara Pulau Flores.

Menjangkau Kampung Wangkal dibutuhkan waktu selama tiga sampai tiga setengah jam. Dari arah Kota Ruteng ke utara sampai di kawasasan.

Pelabuhan Kedindi, Kecamatan Reok, sejauh 64,6 Km. Selanjutnya menyisir Pantai Utara Pulau Flores ke arah barat masih melintasi jalan homtix. Untuk sampai ke kampung Wangkal dan kampung tetangga,jalan rusak dan lubang dan hanya bisa dilalui mobil yang punya derek (double garden).

" Sesungguhnya inilah wajah Manggarai. Kita tidak bisa
menyembunyikannya. Keterbelakangan masih tampak, jalan belum diaspal, listrik dan air bersih belum tersedia. Selama 10 tahun, saya (menjabat Wakil Bupati 2005-2010) bersama Pak Chris ( Bupati Drs.Christian Rotok), masih banyak desa yang belum bisa keluar dari keterbelakangan. Prioritas waktu itu diutamakan ke pusat-pusat kecamatan," kata Kamelus sekembalinya dari kunjungan hari Sabtu siang dihubungi Pos Kupang, Senin siang (16/5/2016).

Menurut Kamelus pengerjaan telford tahun 2017 dari Kajong,
Wangkal, Maras, Mbang, Sambor, harus tuntas. Bila APBD tidak cukup, Kamelus menyarankan pemerintah desa menggunakan alokasi dana desa (ADD.

Pada 2016, pengaspalan dilakukan baru sepanjang 1 Kkm dari Kajong ke Wangkal. Wilayah yang belum tuntas infrastruktru jalan di Kecamatan Reok Barat adalah Kajong, Nggalak, Toda, Lemarang dan Kajong, Nggalak hingga ke Singkul. Kemudian Cobong, Ngancar, Repu, Loce, Wora, Copu dan Kilit.

"Dua tiga tahun pertama harus dituntaskan diawali dengan telford. Setelah telford dilakukan pengaspalasan secara bertahap,"ujar Kamelus.

Berkantor perdana di desa dipadukan dengan kegiatan bulan bakti gotong royong dihadiri Wabup Manggarai, Drs.Vicktor Madur, semua kepala SKPD, Pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK, Ny.Yeni Veronika,dan Ny. Filomena Jemimit dan semua kepala SKPD. (*)

KOMPAS.com/ADYSTA PRABITRA RESTU Siti Hediyati Haryadi atau Titiek Soeharto.

Titiek Soeharto Minta Peserta Munaslub Tak Pilih Ketum Bermasalah

NUSA DUA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto khawatir peserta Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar akan memilih calon ketua umum yang bermasalah. Hal itu akan memberikan dampak negatif bagi Golkar ke depan.

"Sedapat mugkin memilih dengan nurani para pemegang suara. Kan ini bisa menghambat pertumbuhan Golkar dan gerak kita akan terhambat," kata Titiek di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (15/5/2016).

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved