Jangan Abaikan Aspek Pendukung

Sebagai ajang promosi pariwisata, kegiatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempromosikan potensi

Penulis: PosKupang | Editor: Dion DB Putra

POS KUPANG.COM - Pelaksanaan Tour de Flores (TdF) yang dijadwalkan tanggal 16-26 Mei 2016 tinggal dua minggu lagi. Kegiatan yang diikuti 230 pembalap dari 20 negara di empat benua itu merupakan ajang untuk mempromosikan pariwisata di Pulau Flores.

Sebagai ajang promosi pariwisata, kegiatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Pulau Flores, mulai dari ujung timur Larantuka, sampai ujung barat Labuan Bajo. Apalagi Pulau Flores memiliki aneka potensi pariwisata yang sangat menarik.
Menjelang pelaksanaan TdF ini, beberapa kabupaten di Pulau Flores memang sudah ada yang mulai mempersiapkan diri dengan menggelar event. Salah satu contoh Kabupaten Sikka.

Kabupaten yang dinakhodai Bupati Yosep Ansar Rera dan Wakilnya Paolus Nong Susar ini telah menyelenggarakan Teluk Mutiara Grasstrack (TMG) di Sirkuit Wairita, pekan lalu.

Begitu juga dengan beberapa kabupaten lainnya di Pulau Flores, kini sudah menyiapkan event untuk ditunjukkan kepada para peserta TdF saat kegiatan itu dilaksanakan. Sebut saja Kabupaten Manggarai Barat, sudah menyiapkan acara tumbuk kopi massal yang akan diikuti sekitar 500 peserta dari 10 kecamatan.

Tak hanya mempersiapkan event. Beberapa kabupaten di Pulau Flores juga sudah menyebutkan beberapa potensi wisata unggulan yang akan dipromosikan kepada para wisatawan dalam ajang tersebut. Kabupaten Ende misalnya. Selain mempromosikan Taman Nasional Kelimutu (TNK) yang sudah dikenal masyarakat dunia selama ini, juga akan memperkenalkan taman renungan Bung Karno di Ende serta berbagai obyek wisata alam dan budaya lainnya yang juga tidak kalah menariknya.

Tanpa mengurangi persiapan yang sudah dilakukan pemerintah daerah di Pulau Flores saat ini, hal penting yang tidak perlu dilupakan adalah aspek pendukung kelancaran TdF itu sendiri. Harian ini memberitakan, persiapan di ruas jalan utama yang akan dilewati peserta TdF 2016 belum tuntas dilakukan.

Beberapa jembatan di ruas jalan negara di Trans Flores belum selesai dikerjakan. Di beberapa titik jalan masih terdapat longsor yang mengakibatkan material jenis batu, pasir dan tanah masih berserakan di badan jalan. Kondisi jalan utama seperti itu membuat Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono marah. Ia meminta PPK proyek jalan negara Labuan Bajo-Ruteng, Anwar Djaha, segera memerintahkan kontraktor menambah tenaga kerja. Menteri juga memberi deadline menyelesaikan pekerjaan pada H-7.

Kemarahan Menteri PUPR ini wajar, karena yang dipertaruhkan dalam kegiatan ini adalah nama negara. Kalau wisatawan tidak nyaman saat mengikuti TdF ini, maka 230 peserta ini akan menceritakan di negaranya masing-masing. Ini baru soal jalan, belum aspek pendukung lainnya.*

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved