Ribuan Pohon Cengkeh Mati Kekeringan, Petani Cengkeh Mauponggo Kehilangan Miliaran Rupiah

Petani cengkeh Mauponggo kehilangan pendapatan miliaran rupiah akibat ribuan tanaman cengkeh di daerah itu mati kekeringan.

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG/EGY MOA
ILustrasi: Pohon cengkeh yang tak menghasilkan bunga di perkebunan cengkeh Keuskupan Ruteng di Mano, Kabupaten Manggarai Timur, Senin (12/8/2013). 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Adiana Ahmad

POS KUPANG.COM, MAUPONGGO -- Petani cengkeh Mauponggo kehilangan pendapatan miliaran rupiah akibat ribuan tanaman cengkeh di daerah itu mati kekeringan.

Selain bantuan pangan, para petani berharap ada intervensi dari Pemerintah untuk penanaman kembali tanaman cengkeh di daerah itu.

Beberapa petani cengkeh yang ditemui, Selasa (12/4/2016), mengatakan, kemarau panjang tahun ini menyebabkan ribuan pohon cengkeh mati.

Tidak hanya cengkeh, tanaman perkebunan lainnya seperti Kakao dan pala juga mati. Akibatnya, petabi kehilangan pendapatan miliaran rupiah.

Lambertus Mere, Warga Desa Lokalaba yang ditemui di Desa Lokalaba, Selasa (12/4/2016), mengatakan, kehilangan 20 pohon cengkeh yang sudah produksi.

"Butuh waktu lama untuk bisa dapatkan kembali pengganti. Kalau kita tanam sekarang, lima tahun baru bisa produksi. Itupun hanya beberapa ons. Prodyksi tidak langsung bagus," kata Lambert.

Maraelinus Siku juga menyampaikan hal yang sama.
Marselinus yang juga kehilangan sekitar puluhan pohon cengkeh di kebunnya itu, mengatakan, pohon cengkeh yang mati rata-rata sudah produksi 20-30 kg per pohon.

"Kalau ribuan pohon berarti puhan ribu ton cengkeh yang hilang. Jika kita kalikan saja dengan harga tahun lalu Rp 125.000,00 per kg, berarti miliaran rupiah pendapatan petani ce ngkeh yang hilang tahun ini," demikian Marselinus.

Marselinus berharap ada bantuan pangan dan bantuan dari pemerintah untuk penanaman kembali pohon cengkeh yang mati.

Camat Mauponggo, Stefanus Tipa yang ditemui di Kantor Camat Mauponggo, Selasa sore, mengatakan, total tanaman pohon cengkeh yang mati kekeringab sekitar 43.000 pohon tersebar di 20 desa dan satu kelurahan.

Antisipasi rawan pangan akibat kekeringan itu, kata Stefanus pihaknya bekerja sama dengan Bulog menggelar operasi pasar beras. Dan, untuk jangka panjang, katanya, dilakukan penebangan terhafap pohon cengkeh yang mati dan penanaman kembali dengan anakan cengkeh lokal.*

Ikuti terus berita-berita terkini dan menarik dari http://pos-kupang.com  atau http://kupang.tribunnews.com

Like Facebook www.facebook.com/poskupang
Follow Twitter https://twitter.com/poskupang

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved