Jumat Agung

Di mana letak keagungannya? Ketika Ia diadili, tak satu kesalahan pun ditemukan pada-Nya

Editor: Dion DB Putra
kompas.com/Budy Setiawan Kontributor Kompas Tv Manokwari
Ratusan Umat Katolik dari gereja Imanuel Sanggeng, Manokwari, Papua Barat, Jumat (25/3/2016), mengikuti proses Jalan Salib, dalam memperingati Jumat Agung. 

Dalam melakukan pelayanan, seringkali seseorang menjumpai godaan dari dalam maupun dari luar, seperti: merasa kerja sendiri, merasa tidak dihargai, disalah mengerti, rasa bosan, dicaci maki, selalu disalahkan. Itu semua sering membuat kita kendor dalam melayani.

Pesan Yesus untuk menghadapi pelayanan: berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan. Roh memang penurut, tetapi daging lemah. Manusia harus bisa mengalahkannya dengan meminta kekuatan dari Tuhan.

Ketiga, Jumat Agung. Sesudah perayaan Kamis Putih, tanda dimulainya Trihari Paskah atau "tiga hari suci Paskah" yakni hari-hari untuk mengenangkan peristiwa penyaliban, penguburan/pemakaman dan kebangkitan Kristus. Drama Kamis Putih dilanjutkan dengan Jumat Agung.

Pada hari Jumat Agung itu acara ibadah hanya sekitar pengenangan pada kesengsaraan dunia yang dihayati melalui sengsara dan kematian Yesus Kristus. Kita mengenang dan menghayati, bagaimana Kristus telah memberikan teladan, dalam siksa, derita dan sengsara. Ia tetap tabah, taat dan setia dalam mengemban misi yang dipercayakan kepada-Nya.

Meskipun sempat terucap "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?", Ia tetap taat dan setia sampai akhir misi. "Sudah selesai," ucap-Nya. Di salib Ia menyelamatkan kita.*

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved