Liputan Khusus

Pendeta di Kupang Kembangkan Rempah Pengawet Mayat

Ia menjelaskan, penggunaan rempah-rempah untuk pengawetan mayat sudah ia kembangkan sejak tahun 1994

Penulis: PosKupang | Editor: Dion DB Putra
POS KUPANG/HERMINA PELLO
Pendeta Octovina Metboki Nalle, S.Th dan ramuan rempah hasil racikannya. 

Untuk pengawetan mayat, katanya, rempah yang dibutuhkan tergantung dari kondisi jenazah, apakah orang dewasa atau anak-anak dan tergantung besar kecilnya tubuh jenazah.

Untuk orang dewasa, membutuhkan pala 25 biji, adas sebanyak dua kg, daun teh tiga bungkus. Semua bahan ditumbuk atau diblender. Biasanya rempah ini sebagianya dimandi, sebagian disiram pada jenasah dan sedikit saja (setengah gelas) untuk diminum, sebagian dihambur di badan, sebelum pakaian, dan setelah pakaian dan di cela pakaian.
"Selama ini masih di kalangan gereja saja yang tahu, dan biasanya hanya keluarga jenazah saja yang tahu, belum untuk masyarakat umum," katanya.

Sementara itu, rempah-rempah ini parnah ia gunakan untuk pengawetan mayat ketika ia bertugas sebagai pendeta di Desa Kuanbaki, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). "Kalau di Desan Kuanbaki, semua masyarakat sudah tahu tentang rampah ini dan mereka biasa menggunakannya jika ada yang meninggal. Terkadang, mereka merasa risih meminta bantuan kepada saya, karena saya harus menumbuh terdahulu rempah ini," katanya.

Ke depan, demikian Octovina, ia ingin mengembangkan rempah-rempah ini sebagai salah satu bahan pengawet mayat. Pengunaan rempah-rempah ini sangat alamiah, ketimbang menggunakan bahan kimia seperti formalin yang bisa berdampak pada lingkungan, terutama pencemaran tanah.

"Selama ini pernah terlintas mengampanyekan agar orang menghentikan formalin dan menggunakan rempah-rempah ini. Tetapi, saya tidak enak dengan petugas kesehatan. Saya tidak mau mengambil rezeki mereka. Tapi mungkin, ke depan ada kerja sama dengan orag-orang ini, bagaimana kalau yang tukang suntik ini yang menangani dan tinggal saya sampaikan caranya," ujarnya.

Octovina mengatakan, pengawetan jenazah menggunakan ramuan rempah-rempah harganya tidak mahal dibandingkan bahan kimia seperti formalin. Bahan pengawet dari rempah-rempah harganya Rp 150.000 untuk mendapatkan bahan rempah di pasar. Itupun untuk orang dewasa yang badanya besar, tapi untuk anak kecil pasti takarannya berkurang dan harganya murah. (nia/ira)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved