Panglima TNI Tegaskan Poso Tidak Akan Jadi Daerah Darurat Militer

Ia pun memastikan bahwa operasi gabungan TNI-Polri yaitu Operasi Tinombala di Poso, akan tetap dipimpin oleh Polri.

Editor: Dion DB Putra
Kompas.com
Polisi dengan senjata laras panjang naik di atas mobil bak terbuka melewati kebun kakao menuju Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (6/11/2012). Sebanyak 300 polisi dan TNI disiagakan terkait ditemukannya kamp pelatihan dan senjata rakitan di lereng Gunung Kalora. 

POS KUPANG.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menetapkan status darurat militer di wilayah Poso, Sulawesi Tengah.

"Poso tidak mungkin dijadikan daerah darurat militer," kata Gatot di Jakarta, Jumat, terkait belum tertangkapnya pemimpin jaringan terorisme Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso hingga saat ini.

Ia pun memastikan bahwa operasi gabungan TNI-Polri yaitu Operasi Tinombala di Poso, akan tetap dipimpin oleh Polri.

"TNI dan Polri melakukan operasi bersama-sama dengan satu tujuan, yakni menangkap Santoso cs. Leadernya tetap Polri," katanya.

Polri sudah melakukan operasi Camar Maleo I hingga IV guna melakukan pengejaran Santoso dan kelompoknya, tapi Santoso juga belum tertangkap.

Kemudian setelah masa Operasi Camar Maleo berakhir, Polri melanjutkan pengejaran dengan menggandeng TNI melalui Operasi Tinombala. Operasi yang dimulai pada 10 Januari lalu itu menargetkan untuk melumpuhkan Santoso dan kelompoknya di Poso.

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved