Waspadai Diare yang Mewabah
Banyak sudah kasus yang terjadi akibat diare. Anak-anak atau bayi sangat rentan terkena penyakit yang satu ini.
Penulis: PosKupang | Editor: Dion DB Putra
POS KUPANG.COM - Wabah diare mulai terjadi. Tak tanggung-tanggung, nyawa tiga balita di Desa Oemolo, Kabupaten Kupang, langsung direnggut. Padahal, diare merupakan penyakit yang gampang disembuhkan bahkan bisa dicegah sebelum menjadi wabah.
Banyak sudah kasus yang terjadi akibat diare. Anak-anak atau bayi sangat rentan terkena penyakit yang satu ini. Selain karena kekebalan tubuh yang masih rendah, terkadang aktivitas mereka seperti saat bermain ataupun makan masih luput dari pantauan orangtua. Ada juga karena begitu ada gejala, orangtua membiarkannya, baru pada tingkat gawat baru diobati.
Diare ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan atau buang air besar (BAB) dengan frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Diare bisa berdampak fatal apabila penderita mengalami dehidrasi akibat kehilangan banyak cairan dari tubuh. Maka dari itu, walaupun umum, diare tidak seharusnya dianggap enteng.
Wabah diare sebenarnya tidak perlu terjadi kalau kewaspadaan sudah ada sejak dini. Diare atau gangguan pencernaan, selain disebabkan kuman atau bakteri, bisa juga disebabkan keracunan makanan. Pola makan, gaya hidup sehat, lingkungan yang bersih, mengonsumsi makananyang steril dan sehat, harus menjadi kebiasaan yang tidak boleh diabaikan.
Sebagian besar penderita diare sembuh setelah beberapa hari tanpa melakukan pengobatan. Pada orang-orang dewasa, diare biasanya sembuh setelah dua hingga empat hari, sedangkan pada anak-anak, diare biasanya berlangsung lebih lama. Diare bukan saja berdampak pada si penderita, tapi juga berpotensi menyebar, terutama kepada anggota keluarganya. Oleh sebab itu diare sebaiknya dicegah mulai dari aspek kontak pertama hingga penyebarannya.
Peristiwa yang terjadi di Kabupaten Kupang ini hendaknya menjadi perhatian. Curah hujan yang tidak tentu membuat banyak virus bakal berkembang tanpa disadari. Cuaca yang tak menentu ditambah kualitas air yang makin berkurang, menjadikan wabah diare akan berkembang sangat cepat.
Pada posisi ini, pendampingan kepada masyarakat perlu segera dilakukan. Peran posyandu, puskesmas pembantu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang dekat dengan masyarakat perlu ditingkatkan. Pasalnya, dengan pengetahuan yang rendah, biasanya masyarakat baru sadar ketika kasus itu terjadi. Saran agar dilakukan pemeriksaan dini ke pustu, puskesmas, ataupun dokter bila ada gejala penyakit diare, mesti dilakukan.
Semoga wabah diare di Kabupaten Kupang segera diatasi. Kita tak berharap wabah ini menyebar kemudian menjadi kasus luar biasa yang merenggut banyak korban. Mari kita mulai menghindari bahaya penyakit diare yang dimulai dari diri sendiri. Jaga kebersihan rumah, lingkungan, makanan, air dan terus awasi perilaku anak-anak kita. *