Selamat Bekerja MS GMIT

MS GMIT Agar Perhatikan Pendeta Emeritus

Pdt. Nalle berharap MS GMIT di bawah kepemimpinan Pdt. Dr. Mery Kolimon bisa membawa

Penulis: PosKupang | Editor: Dion DB Putra
net
Ibrahim Medah 

POS KUPANG.COM - Pendeta (Pdt) Emeritus Julius A Nalle mengharapkan Majelis Sinode (MS) GMIT memperhatikan para pendeta emeritus. "Pendeta emeritus dapat memberikan pikiran bagi kemajuan GMIT ke depan. Misalnya, Pdt. Drs. Mesach Beeh, Pdt. Semuel Nitti, Pdt. Jack Karmany dan masih banyak pendeta emeritus lainnya. Kesannya selama ini emeritus dilepas begitu saja. MS yang baru diharapkan merangkul semua pendeta emeritus," ujar Pdt. Nalle saat ditemui di Kupang, Jumat (8/1/2016).

Pdt. Nalle berharap MS GMIT di bawah kepemimpinan Pdt. Dr. Mery Kolimon bisa membawa perubahan dan tetap memelihara kebersamaan. "Juga tidak terkesan sistem birokrasi. Kebersamaan sebagai pelayan, rasa kekeluargaan sangat penting. Jangan ada atasan dan bawahan. Penempatan UPP di tingkat sinode perlu perhatikan faktor kebersaman dan jangan ada istilah mayoritas dan minoritas," tegasnya.

Pdt. Robert Litelnoni mengatakan, dalam sidang sinode Rote Ndao tahun lalu sudah ada keputusan dalam penyusunan haluan umum pelaksanaan pelayanan untuk empat tahun ke depan. "Ada program lama yang belum dilaksanakan diharapkan bisa diteruskan MS GMIT yang baru. Diharapkan MS GMIT yang baru sempurnakan kekurangan pengurus lama karena kepemimpinan di GMIT berkesinambungan. Semuanya diatur dalam rencana pelayanan untuk masa 20 tahun.

"Hari Minggu ini diserahkan memori pelayanan. Apa yang sudah dikerjakan dan yang belum dikerjakan semuanya ada di dalam memori pelayanan," ujarnya.

Pdt. Dr. Messach Dethan berharap pemimpin gereja yang baru bisa menjadikan gereja sebagai garam dan terang, bukan saja di NTT, tapi juga secara nasional dan internasional.

"Gereja harus mandiri dan kritis. Jangan mau diperalat para politikus untuk kepentingannya sendiri. Ke depan gereja harus berani melakukan aksi nyata untuk mencegah dan memberi solusi bagi masalah tenaga kerja wanita dan tenaga Indonesia. Masalah perempuan dan anak, termasuk masalah kekerasan dalam rumah tangga dan lingkungan hidup," kata Litelnoni.

Ketua Panitia Sidang Sinode GMIT di Rote Ndao tahun 2015, Drs. IA Medah juga mengingatkan pengurus baru MS GMIT jangan menggiring jemaat pada kepentingan kelompok atau kepentingan politik karena itu bisa mengerdilkan peran gereja. Medah menyampaikan hal ini ketika diminta harapannya terhadap pengurus baru MS GMIT masa kerja empat tahun ke depan, Sabtu (9/1/2016).

Medah mengatakan, pengurus Sinode GMIT harus bekerja untuk kepentingan jemaat dan gereja. Gereja dalam hal menumbuhkan kepercayaan, ketaatan, ketahanan iman jemaat agar tidak terdegradasi karena faktor-faktor eksternal dari gereja.

Pasalnya, demikian Medah, dengan perkembangan dunia sekarang ini, gereja tidak bisa menutup diri atau mengisolasi dirinya. Tetapi tidak semua informasi diadopsi untuk kepentingan jemaat. Gereja harus bisa memfilter semua perkembangan yang terjadi di dunia ini.

Dari sudut jemaat, Medah menilai sekarang ini berhadapan dengan banyak persoalan terutama soal kemiskinan, kesehatan, pendidikan. Gereja tidak langsung masuk ke sektor ini, tapi harus mampu memberdayakan jemaatnya agar jemaat punya kemampuan menghadapi setiap masalah yang ada.

Menurut mantan Bupati Kupang dan Ketua DPRD NTT tersebut, memberdayakan jemaat tidak perlu menggunakan uang, karena uang ada di rumah tangga jemaat. Gereja cukup beri pendampingan agar ekonomi jemaat dapat dikelola secara baik.

Medah yakin strategi pemberdayaan dipahami pengurus Sinode GMIT untuk menjabarkannya kepada seluruh jemaatnya. Memberdayakan jemaat tidak mutlak dengan uang, dengan kotbah, pendampingan cukup membantu jemaat.

"Saya berharap gereja jangan digiring untuk kepentingan sekelompok orang atau untuk kepentingan politik tertentu. Gereja harus berdiri di atas semua kepentingan jemaat dan seluruh kepentingan masyarakat NTT. Jangan menggiring jemaatnya untuk kepentingan politik tertentu atau kepentingan kelompok tertentu. Kalau gereja masuk ke sektor ini, maka gereja menjadi kerdil. Gereja dikerdilkan dengan keberpihakan seperti itu. Saya percaya kepemimpinan Ibu Mery pasti membawa GMIT jauh lebih bagus," demikian Medah yang kini anggota DPD RI. (ira/yon)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved