Ancaman ISIS
Wanita Yazidi Sebelum Dirudapaksa Tentara ISIS Bergilir, Wajib Lakukan Ini
Mereka menghargai kami tak lebih dari binatang. Mereka memerkosa beberapa wanita sekaligus, dalam satu ruangan
POS KUPANG.COM, MESIR -- Nadia Murad (21), mantan tahanan ISIS, kembali berbicara mengenai perilaku kejam ISIS terhadap para wanita Yazidi.
Setelah berbicara di depan pejabat PBB, kini Nadia berbicara di Universitas Kairo, Mesir.
Dikutip dari The Daily Mirror, Kamis (31/12/2015), Nadia kembali mengungkapkan penderitaannya selama menjadi tahanan ISIS.
Tak banyak hal berbeda dari apa yang disampaikan Nadia sebelumnya.
Tapi, kali Nadia ini mengungkap, sebelum seorang tahanan wanita dipaksa melayani nafsu tentara ISIS, ada kewajiban yang harus dipenuhi.
"Semua wanita dipaksa untuk berdoa sebelum akhirnya diperkosa," ujar Nadia.
"Mereka menghargai kami tak lebih dari binatang. Mereka memerkosa beberapa wanita sekaligus, dalam satu ruangan."
"Anda tidak akan pernah bisa membayangkan kekejaman mereka. Mereka memperkosa, dan menyebut itu ada dalam hukum Islam" tambah dia.
Berbicara di Mesir, Nadia meminta negara-negara Islam dan Arab untuk bersatu memerangi ISIS.
Selaku muslim, Nadia mengaku tindakan barbar ISIS mengatasnamakan Islam, tak bisa dibiarkan.
Bercinta sampai lelah
Sebelumnya, Nadia Murad Basee Taha, juga menjadi saksi kekejaman ISIS di sebuah sesi hearing di markas Dewan Keamanan PBB.
"Mereka memerkosa kami, hanya untuk memastikan bahwa kami tak punya lagi masa depan,"
Sebagaimana diberitakan The Daily Mail pada Sabtu (19/12/2015), Nadia didatangkan untuk menceritakan bagaimana kejamnya anggota ISIS memperlaukan para wanita Yazidi.
Wanita dari etnis Yazidi, selama ini diburu oleh pada ISIS untuk dijadikan budak cinta.