Liputan Khusus

Mau Umur Panjang Odha Harus Rajin Minum ARV

HIV/AIDS hanya bisa tertular melalui hubungan seks, jarum suntik bekas yang dipakai bersama dengan orang yang sudah terinfeksi HIV/AIDS,tranfusi darah

zoom-inlihat foto Mau Umur Panjang Odha Harus Rajin Minum ARV
Net
Ilustrasi

News Analysis
Anak Agung Mahadewi
Dokter CST Klinik Sobat RSUD Kupang

POS-KUPANG.COM, KUPANG - HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome yakni gejala sekumpulan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

HIV/AIDS hanya bisa tertular melalui hubungan seks, jarum suntik bekas yang dipakai bersama dengan orang yang sudah terinfeksi HIV/AIDS, tranfusi darah dari orang yang terinveksi HIV/AIDS, air susu ibu kepada bayi yang dilahirkan.

Selain penularan tersebut, maka HIV/AIDS tidak akan bisa ditularkan dari seseorang ke orang lain. Bersalaman, cium pipi, berganti pakaian dengan orang yang terkena HIV/AIDS tidak bisa menularkan HIV/AIDS. Karena itu jika tidak ingin terkena HIV/AIDS maka jalani kehidupan dengan baik atau berperilaku hidup sehat.

Pada umumnya, orang yang berisiko terkena HIV/AIDS itu adalah pada pekerja seks (PS) perempuan, PS pria (gay), PS waria, atau siapa saja yang suka gonta-ganti pasangan seksual.

Hendaknya siapa saja yang berisiko terkena virus itu atau pun orang awam, mau dan bersedia memeriksa darah atau tes HIV/AIDS. Dengan demikian, jika hasilnya positif maka bisa ditangani sejak dini. Seringkali ketika sudah parah barulah ketahuan kalau dirinya terkena HIV/AIDS dan jika seperti ini biasanya orang itu tidak bisa bertahan lama.

Sebelum terlambat, segeralah tes HIV/AIDS di Puskesmas atau di tempat VCT, seperti di RSU Prof WZ Johannes Kupang, RSU Kota Kupang, RS Tentara dan RS Bhayangkara Kupang. Pemeriksaan itu gratis. Dan, jangan khawatir karena kerahasiaan orang yang melakukan tes HIV/AIDS itu terjamin, tidak akan dibuka.

Sebelum melakukan tes, akan dilakukan konseling dulu untuk mempersiapkan mental yang bersangkutan. Jika ternyata hasil tes positif, maka yang bersangkutan atau disebut ODHA (orang dengan HIV AIDS) akan mendapat dampingan lanjutan dari LSM terkait. ODHA akan diberikan obat ARV secara gratis setiap bulan.

Obat ARV tidak bisa menyembuhkan HIV/AIDS, namun hanya sebagai penekan agar virus itu tidak berkembang dalam tubuh. ODHA yang sudah konsumsi ARV hendaknya rutin minum obat itu dua kali sehari.

Jika sudah berstatus ODHA, bukan berarti tidak bisa menikah atau tidak bisa punya anak.

Jika menikah, pasangannya baik itu suami atau istri bisa tidak tertular HIV/AIDS bahkan anak yang dilahirkan pun bisa saja tidak tertular HIV/AIDS. Asalkan hubungan intim itu terjadi hanya pada masa subur. Syarat lain, saat berhubungan intim, si pria perlu menggunakan kondom yang ujungnya dilubangi hal ini untuk memperkecil gesekan yang bisa menyebabkan luka.

Di klinik Sobat RSUD Prof WZ Johannes Kupang ada VCT atau Voluntary Counselling and Testing untuk menangani konseling dan tes HIV/AIDS dan CST atau Care Support Treatment yang menangani pemberian obat dan tindaklanjut terhadap ODHA. Rata-rata pasien HIVAIDS yang ditangani Klinik Sobat berumur 20 hingga 40-an tahun dan mereka rutin mengambil obat ARV.

Saya kira upaya penanggulangan HIV/AIDS di NTT harus lebih ditingkatkan lagi. Misalnya, masih sedikit sekali klinik untuk pengobatan terhadap ODHA sehingga Klinik Sobat juga melayani pasien dari luar Kupang. Banyak pasien dari sejumlah kabupaten di NTT mengambil obat ARV di sini.

Bahkan ada yang meminta kiriman ARV dari Kupang ke daerah. Ke depan, harusnya setiap kabupaten bisa aktifkan klinik VCT. Hingga kini ada 22 VCT (minus Sumba Barat dan Sabu Raijua). Khusus Kota Kupang ada 3 VCT, Belu ada 12 VCT dan Sikka ada 2 VCT. (vel)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved