Belis Gading di Sikka

Piterson Makin Sulit Dapat Gading

DI Kabupaten Sikka, NTT, gading(bala), emas(bahar), perak, kuda (jarang) dan uang(hoang) merupakan mas kawin atau biasa disebut belis Du'a Ling Weling

zoom-inlihat foto Piterson Makin Sulit Dapat Gading
PK/RIS
Felixius Piterson Kabupung

"Gading di Watublapi itu hanya bisa dilihat orang lain setelah digelar upacara adat. Tapi orang yang mau melihat gading itu harus mengeluarkan uang paling kurang Rp 2 juta untuk membiayai upacara adat. Itu juga hanya diberi kesempatan melihat gading batangan sekitar dua atau tiga menit saja," kata Piter.

Menurut Keupung, beberapa tahun terakhir ini, gading batangan yang beredar di Sikka didatangkan dari luar, seperti dari Flotim. "Gading di Flotim itu lebih banyak daripada gading batangan yang ada di Sikka sekarang," kata Keupung.

Saat ini juga, anggapan bahwa gading itu merupakan gengsi, sudah tidak ada lagi. Nilai gading belis saat menikah itu lebih dilihat sebagai bentuk penghormatan kepada pihak perempuan. "Gading itu simbol penghargaan terhadap perempuan. Namun saat ini gading batangan sebagai belis sudah tidak mutlak lagi," ujarnya.

Bahkan ada kasus, ketika pihak lelaki membawakan batangan gading, malah ditolak olah keluarga perempuan. Mungkin karena gading yang dibawa itu telah dipotong menjadi aksesoris.

"Orang sudah tidak terlalu menuntut belis seperti belis itu harus ada dua batang gading, uang Rp100 juta dan lain sebagainya. Permintaan semacam itu hampir tidak dipraktekan lagi," kata Keupung.

STORY HIGHLIGHTS

* Hindari Poligami Pria
* Memiliki Nilai Sakral
* Gading Batangan 20 Kg Rp 300 Juta

feliks janggu/aris ninu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Kodim Ende Gelar Sunatan Massal

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved