profil

Maria OID Ngewi: Dulu Mau Jadi Suster

Mengenakan pakaian kejaksaan lengkap dengan topi dan tanda pangkat, membuat Maria Oktovia Isabela Deghe Ngewi tampak lebih cantik

zoom-inlihat foto Maria OID Ngewi: Dulu Mau Jadi Suster
PK/MAR
Maria Oktovia Isabela Deghe Ngewi

POS-KUPANG.COM, KUPANG --- Mengenakan pakaian kejaksaan lengkap dengan topi dan tanda pangkat, membuat Maria Oktovia Isabela Deghe Ngewi tampak lebih cantik saat menghadiri upacara peringatan Hari Adhyaksa ke-55 di halaman Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT, Rabu (22/7/2015) siang.

Maria Oktovia dan Kajari Oelamasi-Kabupaten Kupang, Akhmad Syahrir Harahap, S.H, merupakan dua aparat kejaksaan yang paling berbahagia karena menerima Setyalancana Karya Satya 10 tahun dan 20 tahun.

"Tentu senang dengan prestasi yang diraih dan dengan pengalaman-pengalaman kerja saya selama ini hingga mendapat penghargaan Setyalancana Karya Satya 10 tahun. Ada banyak pengalaman dan manfaat yang telah saya alami selama ini," Maria di sela-sela syukuran Hari Adhyaksa di Kejati NTT, kemarin.

Maria lahir di Kupang, 2 Oktober 1984, dan menjalani masa pendidikan di Kota Kupang karena orangtuanya tinggal di Kupang. Tamat dari SMA Negeri 3 Kupang tahun 2003, Maria mengikuti testing masuk sebagai pegawai kejaksaan di Kejati NTT pada tahun berikutnya, 2004. Ia dinyatakan lulus dan ditugaskan di Kejari Ba'a, Rote Ndao.

Ketika bertugas di Kejari Baa, Maria melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 sebagai mahasiswa ekstension Fakultas Hukum Universitas Kristen Arta Wacana (UKAW) Kupang di Rote Ndao. Tahun 2010 ia diwisuda dan meraih gelar sarjana hukum.

"Kami angkatan terakhir mahasiswa ekstension UKAW Kupang di Rote Ndao waktu itu. Setelah bertugas selama lima tahun di Kejari Ba'a dan tamat kuliah, saya kemudian dipindahkan ke Kejari Kupang," katanya.

Maria mengaku banyak kesan selama sepuluh tahun bekerja.

"Saya pernah ditegur pak Kajati karena tidak pakai baju batik pada hari Jumat, bahkan pernah disuruh pulang ke rumah untuk ganti baju batik," ceritanya.

Baginya, setiap pemimpin selalu berusaha membimbing para staf agar menjadi lebih baik. Tentu dengan tipe dan karakter masing-masing. "Seorang kajati, selain menjadi atasan, juga menjadi bapak bagi para stafnya," tutur Maria.
Sewaktu kecil dulu, Maria bercita-cita menjadi seorang biarawati. "Dulu waktu kecil saya

ingin menjadi suster. Tapi rencana Tuhan berbeda dengan rencana kita. Karena itulah saya berada di lembaga kejaksaan ini," kata Maria.

Setelah sepuluh tahun menjadi pegawai kejaksaan, kini Maria sangat ingin dan sedang berusaha bisa menjadi seorang jaksa. Saat ada testing calon jaksa nantinya, Maria mencoba tantangan itu untuk menjadi seorang jaksa.

"Kalau ditanya pingin jadi jaksa, sebenarnya saat ini sangat ingin dan sedang berusaha agar bisa menjadi jaksa. Kalau memang Tuhan buka jalan, dengan doa pasti tercapai. Kadang kita rencana begini tapi hasilnya lain dan itu karena waktu Tuhan berbeda dengan waktu kita," tutur Maria. Betul!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved