Ssstttt, Ini Sekolah Atau Kandang Babi
Sebanyak 25 ruang kelas dari total 35 ruang kelas di SMA Negeri 1 Kupang Timur rusak parah.
POS KUPANG.COM, OELAMASI---Sebanyak 25 ruang kelas dari total 35 ruang kelas di SMA Negeri 1 Kupang Timur rusak parah. Kerusakan terjadi pada seng, plafon, tembok, jendela dan lantai
.
Bahkan ada lima ruang kelas terbuat dari dinding bebak hampir ambruk dan bolong-bolong. Lantainya juga berlubang. Jika musim hujan para siswa dan guru harus menderita karena atap bocor dan lantai basah.
"Saya kaget ketika dimutasikan ke sekolah ini bulan Maret 2015 lalu. Karena saya lihat hampir semua ruang kelas rusak parah. Padahal ini salah satu sekolah favorit di Kabupaten Kupang. Tapi kok gedungnya tidak mencerminkan sebuah sekolah favorit," jelas Kepala SMA Negeri 1 Kupang Timur, Anderias Puting, Rabu (15/7/2015) petang. Sebelumnya Puting menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 2 Kupang Timur
Ia menjelaskan gedung SMA Negeri 1 Kupang Timur dibangun sejak tahun 1983 lalu. Artinya, sudah 32 tahun gedung sekolah itu belum pernah sekalipun direhab. Kondisi gedung sudah tua.
"Dan, setelah saya identifikasi, ada 25 ruang kelas dari total 35 ruang kelas yang rusak parah. Termasuk 5 ruang kelas semi permanen, dinding kelasnya terbuat dari bebak gewang. Dan nyaris roboh," kata Puting.
Kondisi yang sama juga terjadi pada gedung perpustakaan sekolah dan ruang laboratorium, kantor sekolah dan ruang guru-guru. Termasuk sarana MCK.
"Ruang perpustakaan saya perintah cat temboknya supaya tidak kelihatan kusam. Apalagi temboknya penuh coretan kata-kata jorok. Vandalisme sangat parah di sekolah ini. Coretan kata-kata jorok juga ada di ruang kelas. Ini sekolah atau kandang babi?" kata Puting seraya menggeleng-gelengkan kepala.
Ruang kelas yang terletak di halaman belakang, hampir semua jendelanya tanpa kaca atau daun jendela. Karena hilang dicopot. Entah dicopot siswa atau oknum warga.
"Saya perintahkan jendelanya dipalang pakai batang kayu. Takutnya ada oknum pemuda nakal melempar siswa dan guru dalam ruang kelas. Bisa repot urusannya," tambah Puting.
Kenapa tidak direhab menggunakan dana BOS? "Kalau kerusakan ringan, boleh direhab pakai dana BOS. Itu aturannya. Tapi ini rusak parah begini, dananya sangat tidak cukup. Kalau pun dipaksa untuk direhab pakai dana BOS, nanti bisa dijadikan temuan penyelewengan oleh BPKP NTT. Sebab dana BOS untuk rehab ringan, bukan untuk rehab berat. Saya yang masuk penjara nantinya," jelas Puting.
Ia meminta perhatian serius dari Pemkab Kupang maupun Pemprov NTT untuk membantu dana untuk dilakukan rehab berat. "Jika dana memungkinkan, sebaiknya dibangun gedung baru. Sebab kalau rehab saja, nanti setiap tahun keluar uang untuk rehan terus. Tidak efektif dan tidak efisien," pinta Puting.
Pantauan Pos Kupang, kerusakan parah terjadi pada plafon. Tripleks plafon sudah terkelupas dan menggantung di sana-sini. Bahkan ada lubang menganga. Sebab atap seng sudah bocor karena berkarat dimakan usia.
Dinding ruang kelas juga tampak retak di beberapa tempat serta penuh coretan kata-kata jorok. Jendela tanpa daun penutup. Kacanya nako sudah dicopot. Menganga lebar tanpa penutup. Lantai ruang kelas pun hancur dan berlubang di beberapa bagian.
Di sebelah barat, lima ruang kelas X nyaris ambruk. Sebab dindingnya terbuat dari bebak gewang, tampak bolong di beberapa tempat. Bahkan ada lubang dinding selebar satu hingga dua meter. Terlihat beberapa tukang sedang menambal lantai semen yang pecah dan berlubang. (ade)