Ancaman ISIS
Kapolri Pastikan Dua Pilot Indonesia Bukan Simpatisan ISIS
Kendati demikian, polisi kini masih menyelidiki kemungkinan keduanya pernah pergi ke Suriah.
POS KUPANG.COM, JAKARTA - Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Badrodin Haiti, mengatakan, dua pilot Indonesia yang dituduh bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS/ISIS), bukan anggota organisasi radikal itu.
"Hasil sementara bahwa memang mereka (dua pilot) sering menyampaikan di media sosial Facebook tentang dukungan terhadap ISIS, tetapi sebetulnya mereka bukan pengikut ISIS. Hanya bersimpati terhadap perjuangan ISIS," kata Haiti, Jakarta, Jumat.
Sampai saat ini keduanya ditengarai masih berada di Indonesia. "Salah satunya tadi malam masih di Bogor, bukan di Suriah. Itu yang kami tahu," ujarnya.
Kendati demikian, polisi kini masih menyelidiki kemungkinan keduanya pernah pergi ke Suriah.
"Sekarang persoalannya, apakah dia pernah ke Suriah? Ini yang sedang kami selidiki," katanya.
Sebelumnya, The Intercept, media di Australia, menyebutkan dua pilot Indonesia bergabung dengan gerakan ISIS. Hal ini terungkap dalam dokumen Australian Federal Police (AFP).
Kedua pilot tersebut bernama Ridwan Agustin dan Tommy Hendratno.
The Intercept merupakan media yang menjadi corong bagi dokumen-dokumen rahasia yang dibobol oleh mantan kontraktor National Security Agency, Edward Snowden. Berdasarkan dokumen itu, The Intercept menyebutkan AFP melacak kedua orang itu melalui Facebook sejak September 2014.
