DPRD NTT Amankan 30 Kg Apel di Ramayana

Komisi II DPRD NTT bersama instansi terkait menyita 30 kg apel yang dijual di Ramayana Flobamora Mall mengantisipasi isu bakteri pada apel Amerika itu

POS KUPANG/ENOLD AMARAYA
SIDAK--Anggota Komisi II DPRD NTT melakukan inspeksi medadak (sidak) ke Ramayana Flobamora Mall, Kupang, Selasa (3/2/2015) siang. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Komisi II DPRD NTT bersama instansi terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) di TPI Oeba, Pasar Buah Kuanino, Pasar Kasih Naikoten I dan Ramayana Flobamora Mall terkait ikan berformalin dan buah apel asal Amerika yang diisukan mengandung bakteri, Selasa (3/2/2015).

Dalam sidak ini, Komisi II DPRD NTT mengamankan 30 kilogram (kg) buah apel asal Amerika yang dijual di Ramayana Flobamora Mall Kupang.

Sidak Komisi II DPRD NTT ini dipimpin Ketua Komisi II, Anton Bele. Ikut dalam sidak Kadis Perindag NTT, Bruno Kupok. Instansi terkait Dinas Perikanan dan Kelautan NTT, Dinas Perindag NTT, Polda NTT, Badan Ketahanan Pangan NTT dan lainnya. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kupang tidak ikut dalam sidak ini.

Saat sidak di Ramayana Flobamora Mall Kupang, Komisi II DPRD NTT bersama instansi terkait mengamankan 30 kg buah apel Amerika, yakni Apel Gala dan Apel Granny Sweet.
Sebanyak 30 kg buah apel Amerika ini diamankan dan dibawa ke laboratorium BPOM Kupang untuk dilakukan pengetesan apakah benar mengandung bakteri Listeria Monocytogenes atau bukan.

"Kami belum memastikan apakan apel Amerika yang sebelumnya dijual di Ramayanan Flobamora Mall ini mengandung bakteri Listeria Monocytogenes atau bukan. Karena itu diamankan dulu oleh Dinas Perindag NTT dan Badan Ketahanan Pangan NTT untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium guna dilakukan pengujian kandungan bakterinya. Karena saat ini peredaran apel Amerika ditarik dari pasaran," kata Yukun Lepa dibenarkan anggota komisi II lainnya, Ans Takalapeta.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT, Bruno Kupok, di Ramayana Flobamora Mall Kupang, mengatakan, pengamanan 30 kg apel Amerika menjadi tanggung jawab Badan Ketahanan Pangan dan Dinas Perindustrian Perdagangan NTT.

Menyangkut ikan berformalin, Dinas Perindag NTT hanya mengawasi yang sudah beredar di pasar. Karena menyangkut perikanan ada instansi terkait yang berwenang yakni dinas perikanan dan kelautan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved