Dulu Fatululi Kini NTT Fair
Lain gubernur lain kebijakan. Ini salah satu penyebab mengapa pembangunan di NTT ini karut marut.
Penulis: Benny Dasman | Editor: Benny Dasman
DULU kita punya Arena Pameran Fatululi. Misi awalnya sebagai tempat memamerkan aneka kerajinan dan potensi lainnya di NTT. Sebagai arena promosi NTT ke dunia luar. Apa lacur. Fungsinya berubah, hanya sebagai tempat pameran pembangunan. Digunakan setahun sekali. Hanya untuk hura-hura. Tak ada nilai tambahnya. Pengunjung lalulalang ke sana kemari. Kalau sudah capek, duduk makan jagung bakar. Yang muda-mudi sebagai arena untuk pacaran. Lama-lama bercerita, mulai mencari tempat gelap.
Mengunjungi stan yang ada pun tak ada gunanya. Materi pameran yang dipelihatkan setiap SKPD hanya itu-itu saja. Dinas Kehutanan hanya pamerkan ular. Untuk apa? Dinas-dinas lainnya pun sama. Tak ada nilai lebihnya untuk pengunjung. Yang terpampang hanya data-data, keberhasilan, yang terkadang sangat berbeda dengan kondisi riil di lapangan. Dalam data-datanya, NTT berhasil ini dan itu. Sukses ini dan itu. Memenuhi target ini dan itu. Surplus ini dan itu. Di lapangan, sangat bertolak belakang. Masih ada warga, yang pada musim kemarau 2014, menderita kekurangan pangan, bahkan kelaparan. Tapi, supaya kita tidak kehiangan muka, karena data-data keberhasilan tadi, kita memoles fenomena kelaparan itu menjadi rawan daya beli atau daya beli masyarakat menurun. Kita memang pandai menutup-nutupi kondisi riil masyarakat. Ya, supaya kita disebut pemimpin yang sukses, pemimpin yang berhasil. Rakyat? Tetap lapar.
Kini, diwacanakan lagi NTT Fair. Dananya miliaran rupiah. Berganti baju dari Arena Pameran Fatululi. Hanya namanya lebih keren. Kita lihat saja nanti aplikasinya. Jangan sampai lain padang lain belalang. Lain gubernur lain kebijakan. Ini salah satu penyebab mengapa pembangunan di NTT ini karut marut. Pemimpin yang satu tidak mau melanjutkan program pemimpin sebelumnya. Padahal program itu menyentuh nurani masyarakat. Apesnya, karena takut disebut mengekor, dibuat program baru. Padahal program baru itu setali tiga uang dari sebelumnya. Hanya ganti nama. Mudah-mudahan NTT Fair sukses. *